Ratusan Tentara Israel Dikirim ke Tepi Barat Setelah Kerusuhan Pemukim, Palestina Klaim 1 Orang Tewas
Di sisi lain, seorang anggota parlemen dari koalisi Netanyahu yang berkuasa dan ketua Komite Keamanan Nasional Knesset (parlemen Israel), Zvika Fogel dalam sebuah wawancara dengan Galey Israel Radio mengatakan, "Kemarin, seorang teroris datang dari Huwara. Huwara yang tertutup dan terbakar — itulah yang ingin saya lihat".
Dia menambahkan, "Itulah satu-satunya cara untuk mencapai pencegahan. Setelah pembunuhan seperti kemarin, kita perlu membakar desa-desa ketika (Pasukan Pertahanan Israel) IDF tidak bertindak", menurut Times of Israel.
IDF pada Minggu malam mengatakan kerusuhan kekerasan yang meletus di sejumlah lokasi di Tepi Barat sedang ditangani, sementara Polisi Perbatasan dilaporkan menggunakan gas air mata untuk membubarkan para pemukim.
Di lokasi penembakan dan kerusuhan berikutnya, Menteri Pertahanan Israel Yoav Galant mengatakan, “Israel tidak dapat membiarkan situasi di mana warga mengambil hukum ke tangan mereka. Saya meminta semua orang untuk mengindahkan hukum dan terutama untuk percaya pada tentara dan pasukan keamanan".
Juru bicara kepolisian Israel Dean Elsdunne mengatakan delapan warga Israel ditahan sehubungan dengan kekerasan hari Minggu di mana enam di antaranya telah dibebaskan.
Sementara itu, seorang juru bicara militer menggambarkan situasi itu sebagai keheningan yang tegang, dan mengatakan bahwa tentara mengerahkan ratusan pasukan tambahan di daerah itu untuk de-eskalasi situasi. Dia menambahkan, dua batalion dikirim pada Minggu malam dan yang ketiga pada Senin yang masing-masing terdiri dari beberapa ratus tentara, lapor Associated Press.