Mengenal Lebih Dekat Dengan Komodo, Hewan Asli Indonesia yang Dilindungi
RIAU24.COM - Komodo adalah spesies kadal terbesar di dunia.
Tahukah kamu kalau komodo hanya ada di Indonesia?
Komodo termasuk hewan langka dan harus dilindungi.
Dilansir dari Encyclopaedia Britannica (2015), komodo atau disebut Varanus Komodoensis terdapat di Pulau Komodo, Rinca, Flores, Gili Motang, dan Gili Dasami Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Ciri-ciri komodo Komodo termasuk anggota biawak Varanidea dan Klad Toxicofera. Komodo tumbuh dengan panjang hingga 3 meter (10 kaki).
Beratnya bisa mencapai 135 kilogram.
Inilah kenapa komodo disebut sebagai kadal terbesar di dunia.
Komodo memilik ekor yang sama panjang dengan tubuhnya.
Kurang lebih ada 60 buah gigi yang bergerigi tajam dengan panjang sekitar 2,4 centimeter.
Air liur komodo sering kali bercampur sedikit darah karena nyaris semua giginya dilapisi jaringan gingiva.
Jaringan ini tercabik saat komodo makan. Komodo memiliki lidah yang panjang, berwarna kuning dan bercabang.
Komodo jantan ukurannya lebih besar dari pada betina. Dengan warna kulit dari abu-abu gelap hingga merah, sesaat komodo betina memiliki warna lebih hijau.
Komodo muda lebih berwarna kuning, hijau dan putih pada latar belakang hitam.
Dalam sebuah studi yang dilakukan, jika komodo bukannya tidak bisa menjajah daerah lain atau menguasai dunia.
Tapi itu mereka tidak ingin melakukannya. Saat dilakukan pengamatan di empat pulau selama satu dekade itu bahwa komodo tidak pernah meninggalkan tanah kelahirannya sepanjang hidup.
Para peneliti menyebutkan sebagai kelompok homebody atau anak rumahan yang sesungguhnya.
Padahal jika komodo mau menempuh puluhan mil dan melewati medan berat bisa mencapai ke daerah lain.
Selama penelitian para peneliti memindahkan tujuh ekor komodo dewasa ke wilayah lain sejauh 13,7 mil tapi masih di pulau yang sama.
Lalu dipindahkan ke pulau lain yang dipisahkan air dan jaraknya hanya 1 mil.
Hasilnya komodo yang dipindahkan ke pulai mengalami sedikit masalah. Ia tidak bisa kawin dengan salah satu penghuni di rumah barunya dan kesulitan menemukan mangsa.
Ini menandakan adanya tanda-tanda perkawinan sedarah di populasi komodo.
Komodo dapat bertahan hidup di lokasi yang memiliki ketersediaan air yang cukup, tempat perlindungan aman, banyak pohon rimbun, dan makanan berlimpah.
Dilansir dari Kompas.com (3/2/2019), populasi komodo di Taman Nasional Komodo (TNK) di Kabupaten Manggarai Barat, NTT hingga tahun 2018 mencapai 2.897 ekor.
Komodo akan menggali lubang sedalam sembilan meter untuk menyimpan telur.
Telur komodo itu akan menetas pada bulan April atau Mei dan komodi mudah akan hidup di pohon beberapa bulan untuk menghindari predator atau komodo yang lebih tua.
Komodo termasuk hewan karnivora atau pemakan daging, seperti babi, kerbau, rusa, atau kuda.
Bahkan komodo kadang-kadang menjadi kanibal. Komodo memakan spesiesnya sendiri atau sesama komodo yang biasanya lebih muda.
Untuk mencari mangsa, komodo akan mengendap-endap dan menyerang secara tiba-tiba kepada korbannya.
Jika mangsa sudah dalam jangkauan, maka akan segera menyerang dan langsung mengigit pada sisi bawah tubuh atau tenggorokan.
Gigitan komodo sangat beracun dan bisa menghambat pembekuan darah. Biasanya korban akan merasa lemas karena kehilangan banyak darah.
Seringnya komodo akan menemukan mangsanya saat sekarat atau tidak lama setelah mati.
Komodo akan menemukan mangsanya dengan menggunakan lidah yang bisa merasakan bau mangsa, binatang mati atau sekarat pada jarak hingga 9,5 meter. ***