Menu

Iran Umumkan Telah Kembangkan Rudal Jelajah Jarak Jauh

Amastya 25 Feb 2023, 12:25
Iran melaporkan telah mengembangkan rudal jelajah jarak jauh /Reuters
Iran melaporkan telah mengembangkan rudal jelajah jarak jauh /Reuters

RIAU24.COM Iran melaporkan telah mengembangkan rudal jelajah dengan jangkauan 1.650 km (1.025 mil).

Pernyataan itu disampaikan oleh seorang komandan Pengawal Revolusi pada hari Jumat, dalam sebuah langkah yang kemungkinan akan menimbulkan kekhawatiran Barat setelah penggunaan drone Iran oleh Rusia dalam perang Ukraina.

Secara terpisah, Amirali Hajizadeh, kepala pasukan kedirgantaraan Pengawal Revolusi, juga berbicara tentang ancaman Iran yang sering berulang untuk membalas pembunuhan AS terhadap seorang komandan Iran, dengan mengatakan "kami ingin membunuh mantan Presiden AS Donald Trump."

Rudal jelajah kami dengan jangkauan 1.650 km telah ditambahkan ke gudang rudal Republik Islam Iran,” kata Hajizadeh kepada TV pemerintah.

Televisi menyiarkan apa yang dikatakannya sebagai rekaman pertama yang menunjukkan rudal jelajah Paveh yang baru.

Hajizadeh mengatakan Iran tidak berniat untuk membunuh tentara malang ketika melancarkan serangan rudal balistik terhadap pasukan pimpinan AS di Irak beberapa hari setelah komandan militer Iran Qassem Soleimani terbunuh dalam serangan pesawat tak berawak AS pada tahun 2020 di Baghdad.

"Insya Allah, kami ingin membunuh Trump. (Mantan Menteri Luar Negeri Mike) Pompeo dan komandan militer yang mengeluarkan perintah (untuk membunuh Soleimani) harus dibunuh," kata Hajizadeh dalam wawancara televisi.

Para pemimpin Iran sering bersumpah untuk membalas dendam Soleimani dengan tegas.

Iran telah memperluas program misilnya, terutama misil balistiknya, yang bertentangan dengan penentangan dari Amerika Serikat dan ekspresi keprihatinan negara-negara Eropa. Teheran mengatakan program itu murni defensif dan bersifat pencegahan.

Iran mengatakan telah memasok Moskow dengan drone sebelum perang di Ukraina. Rusia telah menggunakan drone untuk menargetkan pembangkit listrik dan infrastruktur sipil.

Pada bulan November, Pentagon mengatakan Amerika Serikat skeptis terhadap laporan yang mengutip Hajizadeh yang mengatakan Iran telah mengembangkan rudal balistik hipersonik.

(***)