Usai Bertemu China, Rusia Sebut Negara Tirai Bambu Hanya Lakukan Hal Ini Terkait Krisis Ukraina
RIAU24.COM - Rusia pada hari Rabu (22/2/2023) mengatakan bahwa Beijing mengusulkan penyelesaian politik di Ukraina selama kunjungan Moskow diplomat top China, Wang Yi.
Sebelumnya, Wang Yi, diplomat top Beijing dan penasihat kebijakan luar negeri untuk pemimpin China Xi Jinping telah mengatakan pada Konferensi Keamanan Munich di Jerman bahwa China mencari penyelesaian politik krisis Ukraina.
"Para mitra Tiongkok memberi pengarahan kepada kami tentang pandangan mereka tentang akar penyebab krisis Ukraina serta pendekatan penyelesaian politiknya. Tidak ada pembicaraan tentang 'rencana' (perdamaian) yang terpisah," kata kementerian luar negeri Rusia dalam sebuah pernyataan resmi pada Rabu (22/2/2023).
Rincian tentang proposal perdamaian belum terungkap. Namun, di Munich, Wang Yi mengatakan proposal itu akan mencakup seruan agar integritas teritorial dihormati, perlindungan fasilitas nuklir dan menentang penggunaan senjata biokimia.
Deskripsi rencana perdamaian segera disambut dengan keraguan di lapangan.
Berbicara tentang rencana perdamaian potensial Wang Yi untuk Rusia dan Ukraina, Menteri Luar Negeri Jerman, Annalena Baerbock mengatakan bahwa penarikan pasukan Rusia dari Ukraina harus menjadi syarat dari setiap kesepakatan damai.
"Perdamaian yang adil tidak bisa berarti bahwa agresor mendapat imbalan," katanya.
Kunjungan Wang Yi ke Moskow adalah perhentian terakhir dari tur Eropa delapan harinya. Tur itu dilaporkan signifikan di tengah spekulasi tentang niat Tiongkok untuk muncul sebagai pembawa damai antara Rusia dan Ukraina yang bertikai.
Namun, Presiden China Xi Jinping belum berbicara dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sejak awal perang. Beijing juga telah menegaskan alasan Moskow yang terdiri dari perluasan NATO di balik perang.
(***)