Ketum Hanura Respon Wiranto Pindah ke PAN: Dia yang Dirikan, Dia yang Merusak
"Palingan saya kalau dia lewat saya tidak lihat mukanya, ngapain saya harus marah, orang ini barang dia yang dirikan, dia yang merusak sendiri, dia yang melakukan ini dan akhirnya semua orang tahu keadaan ini," ungkapnya.
Kemudian, Oso mengungkapkan persoalan sengketa tanah dari Kantor Hanura di Bambu Apus. Ia menuturkan, bangunan itu dibangun dengan gotong royong dengan sumbangan sumbangan dan milik Partai Hanura. Walaupun, tanahnya disebut atas nama Wiranto.
Maka dar itu, ia merasa, kalaupun ada kekecewaan kepada Hanura jangan disampaikan kepadanya. Sebab, Oso menekankan, ingin meneruskan kepemimpinan karena sejak awal sebenarnya diminta bantuan untuk membesarkan Hanura oleh Wiranto sendiri.
Menurut Oso, Wiranto meminta kepadanya memimpin Hanura karena waktu itu tidak boleh merangkap ketika ingin menjadi Menkopolhukam. Tapi, itu berubah ketika tiba-tiba Ketua Umum Partai Golkar bisa menjadi menteri tanpa melepas jabatan.
"Dia menarik kembali ini, minta kembali, dengan dalih saya membikin pakta integritas, sudahlah, kalau ini ini tidak boleh umum tahu, kalau ini dibongkar kasihan nanti, saya bisa bongkar juga semuanya, jadi saya tidak mau begitu," katanya.
Ia melihat, mereka-mereka yang meninggalkan Hanura sudah mendarat di tempat-tempat lain. Artinya, Oso berpendapat, mereka memang sudah siap meninggalkan Hanura karena berpikir mereka tidak mungkin menetap dengan kasus-kasus itu.