RIAU24.COM - Pada tahun 1660, sebuah kapal Draft dengan harta karun berisi barang-barang mewah tenggelam di pantai Texel, yang merupakan pulau terbesar di Laut Utara.

Hampir empat abad kemudian sekarang, sangat sedikit yang tersisa dari kapal dagang Belanda kayu tak dikenal. Namun, ketika lumpur dan pasir yang menutupi bangkai kapal hanyut, yang muncul adalah bagian yang patah pada tahun 2010.

Setelah empat tahun, peti-peti itu diambil oleh penyelam, yang membawanya ke permukaan.

Menurut para peneliti yang bekerja di Museum Kaap Skil di Belanda, di mana koleksi eksklusif barang-barang itu dipajang, di dalam peti ada benda-benda misterius, seperti yang belum pernah dilihat dunia sebelumnya.

Para peneliti menemukan kapal karam di kedalaman sekitar 1.350 kaki (411 meter) dan gambarnya ditangkap menggunakan citra sonar. Tahun depan, para peneliti berencana untuk menangkap bangkai kapal menggunakan ROV.

Peti yang diambil diisi dengan peralatan perak, pakaian, tekstil, penjilidan buku kulit serta barang-barang lain yang tampak seperti barang-barang milik orang-orang dari kelas sosial tertinggi, beberapa abad yang lalu.

Barang paling menakjubkan yang muncul dari dada adalah gaun mewah, salah satunya terbuat dari sutra dan yang lainnya dijalin menggunakan potongan perak dan tampak seperti gaun pengantin.

Saat ini, pakaian dan tekstil milik abad ke-17 tetap tidak terpelihara yang membuat penemuan ini semakin langka karena kainnya tetap utuh bahkan di kapal karam.

Pemulih tekstil Emmy de Groot berkata, "Ketika saya melihat pakaian itu untuk pertama kalinya, saya harus mengatakan, bahwa saya benar-benar merasa sangat emosional. Pakaian adalah sesuatu yang sangat pribadi. Dan Anda memegang sesuatu di tangan Anda yang telah dikenakan di tubuh seseorang. Seberapa dekat Anda bisa datang dengan seseorang dari abad ke-17?"

Terungkap kepada orang-orang pada November 2022, gaun perak itu kini telah menjadi bagian dari pameran barang-barang yang ditemukan dari Palmwood Wreck di Museum Kaap Skil.

(***)