RIAU24.COM - Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri mengaku tak peduli bila ada pihak yang menuding dirinya kurang Islami.

Padahal, Megawati mengatakan dirinya padahal sudah dua kali naik haji dan tiga kali menjalankan umrah.

Melansir detik.com, hal ini diutarakan Megawati di Kick Off Pancasila dalam Tindakan 'Gerakan Semesta Berencana Mencegah Stunting' yang digelar BKKBN, Kamis (16/2). Ia awalnya berbicara soal masyarakat Indonesia yang kurang peka terhadap bencana.

"Rakyat kita menjadi tidak siap (bencana) kenapa? Selalu dibilang gini, bencana itu sudah pemberian gusti Allah, masyaallah. Yo apa kita tidak boleh berbuat ya? Itu cobaan saya juga," kata Megawati.

Kemudian, dia bercerita kalau dirinya kerap dianggap tidak islami.

"Saya orang Islam, nanti dibilang nggak islam. Saya orang islam, naik haji saya udah 2 kali, umrah saya sudah 3 kali, ada yang mengatakan saya tidak islami, ya bodo amat," ujarnya.

"Maksud saya Tuhan itu mengatakan, Allah SWT, kita itu mesti yang namanya supaya hidup, hidup," imbuhnya.

Membantah asumsi itu, Megawati meminta masyarakat tetap ikhtiar dan berbuat untuk mempertahankan hidup ketika bencana terjadi. Terlebih, ia mempercayai ajaran Islam mengajarkan manusia tetap berupaya untuk hidup agar terus beriman kepada Allah SWT.

"Nah, ini tsunami kalau wis panik, blak bluk blak bluk gitu, nah itu saya lihatlah," kata dia.

Dalam acara itu, Megawati juga menyinggung soal syarat tinggi badan calon TNI. Dia menyayangkan eks Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa merevisi syarat tinggi badan TNI jadi 160 cm.

"Ketika Pak Andika masih jadi Panglima, 'Dik', karena saya kenal berdua ini masih pacaran, karena Bapak Ibu beliau itu BIN saya, Pak Hendropriyono, jadi saya panggilnya 'Dik'," kata Megawati, dalam tayangan di YouTube BKKBN.

"Dik, lha ngopo lho Dik, saya gembor-gemborin Pemuda Indonesia tingginya 180 cm, lha tau-tau kamu keluarin yang namanya tinggi minimum 160 cm, iki ngopo toh?" sambungnya.

Megawati kemudian menirukan respons Andika. Kala itu, lanjut Mega, Andika kesulitan mencari calon anggota TNI yang memiliki tinggi di atas 170 cm.