Armenia Lupakan Ketegangan Lama dengan Turki untuk Membantu Korban Gempa
RIAU24.COM - Sebuah penyeberangan perbatasan darat antara Turki dan Armenia dibuka untuk pertama kalinya dalam 35 tahun pada hari Sabtu dengan Yerevan setuju untuk membantu misi penyelamatan dan rehabilitasi terkait gempa Ankara dengan membuka penyeberangan perbatasan Alican.
Lima truk dengan bantuan termasuk makanan dan air tiba di Turki dari penyeberangan perbatasan Alican, cuit Serdar Kilic, utusan khusus Turki untuk dialog dengan Armenia.
Bantuan tersebut datang setelah serangkaian gempa bumi mengguncang Turki dan Suriah minggu ini, menewaskan hampir 25.000 orang di kedua negara.
Menurut kantor berita negara Anadolu, ini adalah pertama kalinya penyeberangan dibuka sejak 1988.
Pada 1988, Turki mengirim bantuan ke Armenia setelah negara itu dilanda gempa mematikan serupa yang menewaskan antara 25.000 hingga 30.000 orang.
Kilic juga berterima kasih kepada Armenia dan wakil presiden majelis nasional Armenia Ruben Rubinyan yang juga memberikan bantuan termasuk obat-obatan.
"Senang bisa membantu," kata Rubinyan di Twitter membalas pernyataan termakasih tersebut.
Sekedar informasi, Turki dan Armenia tidak pernah menjalin hubungan diplomatik formal dan perbatasan bersama mereka telah ditutup sejak 1993.
Hubungan tersebut tegang karena genosida orang-orang Armenia yang dilakukan oleh Kekaisaran Ottoman selama Perang Dunia pertama, sebuah deskripsi yang ditentang keras oleh Ankara.
Namun, pada Desember 2021, kedua negara menunjuk utusan khusus untuk membantu normalisasi hubungan.
Perkembangan itu terjadi setahun setelah Armenia kalah dari sekutu Turki, Azerbaijan, dalam perang untuk menguasai wilayah Nagorno-Karabakh.
Pada Februari 2022, Turki dan Armenia melanjutkan penerbangan komersial pertama mereka dalam dua tahun.
Perbatasan darat antara kedua negara tetap ditutup sejak tahun 1993, namun truk pengangkut harus transit melalui Georgia atau Iran.
(***)