Erdogan Akui Lambat Tangani Masalah Gempa, Janjikan Rumah Baru untuk Warga Terdampak
RIAU24.COM - Presiden Turki Tayyip Erdogan mengakui pemerintahannya lambat merespons di awal gempa terjadi. Pengakuan ini disampaikan saat masyarakat terdampak gempa marah dan frustasi dengan lambatnya tim penyelamat ke lokasi mereka.
Erdogan yang akan menjalani pemilu bulan Mei mendatang mengunjungi salah satu daerah terdampak gempa. Ia mengatakan operasi penyelamatan kini berjalan normal dan berjanji tidak akan ada yang dibiarkan tanpa rumah.
Total korban jiwa gempa yang terjadi di Turki dan Suriah pada Senin (6/2/2023) kemarin mencapai lebih dari 12 ribu.
Banyak warga yang mencari tempat penampungan sementara dan makanan di musim dingin yang berat. Sebagian menunggu di samping puing-puing bangunan yang rubuh di mana keluarga dan teman mereka mungkin masih terkubur.
Tim penyelamat masih mencari beberapa orang yang selamat. Tapi banyak warga Turki yang mengeluhkan sedikitnya peralatan, keahlian dan bantuan menyelamatkan yang terjebak reruntuhan
"Di mana negara? Di mana saja mereka dua hari ini? Kami memohon pada mereka, ayo lakukan, kami bisa mengeluarkan mereka," kata Sabiha Alinak di dekat bangunan yang terselimuti salju di Kota Malatya, Rabu (8/2/2023).