3 Hari Pasca Gempa Turki-Suriah, Jumlah Korban Tewas Kini Tembus 12.000 Jiwa
RIAU24.COM - Korban jiwa gempa Turki dan Suriah terus bertambah. Hingga Kamis (9/2) dini hari tercatat sudah ada lebih dari 12.000 orang yang terkonfirmasi tewas.
Menurut laporan Reuters, dari jumlah itu sekitar 2.992 orang ada di Suriah, sedangkan hampir 9.100 lainnya berada di Turki.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sendiri mengungkapkan bahwa jumlah korban meninggal dunia di negaranya sampai detik ini adalah 9.057 jiwa.
Terkait kondisi tersebut, Erdogan mengakui ada "kekurangan" setelah menghadapi sejumlah kritik atas tanggapan pemerintahnya terhadap gempa.
Ketika kritik terus meningkat, Erdogan mengunjungi salah satu tempat yang paling terpukul, pusat gempa Kahramanmaras, dan mengakui adanya masalah dalam tanggapannya.
"Tentu ada kekurangannya. Kondisinya jelas terlihat. Tidak mungkin siap menghadapi bencana seperti ini," ujarnya, dilansir AFP.
Sementara itu, otoritas pertahanan sipil Suriah menyebutkan kebanyakan korban jiwa di negaranya berada di Suriah bagian barat laut. Suriah dilaporkan mengalami kelangkaan kantong jenazah dan upaya penanganan bencana yang tidak terkoordinasi.
"Perbedaan antara Turki dan Syuriah adalah bahwa di Turki ada upaya terkoordinasi dalam pencarian dan penyelamatan, sedangkan di Suriah itu hal itu tak terjadi," kata Salah Aboulegasem, pekerja bantuan pada Islamic Relief di Kota Gaziantep, Turki.
Kepada Sky News, Aboulegasem mengaku mendapatkan informasi itu dari kolega-koleganya yang saat ini aktif dalam pencarian dan penyelamatan di Suriah.
Gempa bumi dangkal berkedalaman 7 kilometer dan berepisentrum di Distrik Pazarck, Provinsi Kahramanmara, itu terjadi pada Senin (6/2) dini hari.
Di Turki, gempa ini mengguncang provinsi-provinsi lainnya di Hatay, Adyaman, Gaziantep, anlurfa, Diyarbakr, Adana, Malatya, Osmaniye, dan Kilis.
Menurut laporan harian Hurriyet, daerah terparah yang terkena gempa adalah Hatay, di tempat ini hampir 2.000 orang meninggal dunia karena gempa ini.