Menu

Bahaya! Polda Papua Sebut Proses Pencarian Pilot Susi Air Disandera OPM Terkendala Jaringan

Zuratul 8 Feb 2023, 08:36
Potret Lokasi Pembakaran Pesawat Susi Air yang Diculik Diduga OPM di Paro. (tvOneNews.com/Foto)
Potret Lokasi Pembakaran Pesawat Susi Air yang Diculik Diduga OPM di Paro. (tvOneNews.com/Foto)

RIAU24.COM - Polda Papua mengklaim masih berupaya melakukan pencarian terhadap pilot Susi Air atas nama Kapten Philips Max Marthin yang diduga disandera oleh kelompok Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB OPM).

Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo mengatakan, proses pencarian dilakukan bersama Satgas Damai Cartenz. 

zxc1  

Menurutnya salah satu kendala dalam proses pencarian ini terkait dengan masalah jaringan telekomunikasi.

"Saat ini masih dalam pendalaman terkait kebenaraan informasi itu. Hal ini lantaran sulitnya komunikasi di daerah itu, sehingga banyak muncul isi yang berkembang. Ini perlu adanya kepastian,” kata Benny kepada wartawan, Rabu (8/2/2023).

Lebih lanjut, Benny menyampaikan bahwa Kapolres Nduga kekinian juga telah berada di Distrik Paro. Polda Papua masih menunggu perkembangan informasi terkait kasus ini.

"Akses dan komunikasi di Distrik masih sangat terbatas, sehingga sangat minim informasi. Jadi saya harap untuk bersabar. Yang pastinya ada aksi yang perlu kami respom, respon itu adalah bagaimana negara hadir dala melingundi masyarakat," ucap Polda Papua seperti dilansir Suara.com, Rabu (8/2/2023). 

OPM Ancam akan Eksekusi Pilot 

Sebelumnya TPNPB OPM mengklaim telah menyandera pilot Susi Air atas nama Kapten Philips Max Marthin dari Bandara Paro, Kabupaten Nduga, Papua, pada Selasa (7/2/2023). Mereka mengancam akan mengeksekusi pilot asal Selandia Baru tersebut apabila negosiasi dengan pemerintah gagal dilakukan.

"(Pilot) masih hidup dan dia akan buat negoisasi dengan Jakarta, jika Jakarta kepala batu, maka pilot akan dieksekusi," kata juru bicara TPNPB OPM Sebby Sambom saat dikonfirmasi, Selasa.

Sebby menyebut penyanderaan dilakukan oleh kelompok TPNPB OPM Ndugama-Derakma pimpinan Egianus Kogeya. Selain menyandera pilot, Sebby juga mengklaim pihaknya turut membakar pesawat Susi Air berjenis Pilatus Porter.

Sedangkan para penumpang, kata Sebby, dalam kondisi selamat dan tidak menjadi target sandera. Namun, tidak menutup kemungkinan kata dia akan ikut disandera apabila ada yang berasal dari luar Papua.

"Tapi jika penumpangnya orang imigran Indonesia, maka akan dijadikan sandera," terangnya.

Sebby mengungkap peristiwa penyanderaan ini merupakan yang kedua kali. Setelah sebelumnya juga diklaim terjadi pada 1996 lalu.

(***)