RIAU24.COM - Anatoly Antonov selaku duta besar Rusia untuk Amerika Serikat mengatakan AS berusaha untuk secara sengaja meningkatkan konflik antara Rusia dan Ukraina dengan mentransfer senjata yang semakin kuat ke Kyiv.

"Washington tidak melihat batasan dalam upaya untuk menimbulkan kekalahan strategis di Rusia. Pengiriman senjata yang semakin kuat ke rezim Kiev adalah eskalasi konflik yang disengaja oleh Amerika Serikat," kata Antonov yang dikutip kedutaan Rusia.

Antonov mengatakan bahwa pemerintahan Biden telah memasukkan hampir semuanya ke dalam 'kartu Ukraina'.

Mereka termasuk, klaim Antonov lebih lanjut, otoritas internasional Washington sendiri, uang pembayar pajak Amerika, dan nyawa tentara Ukraina.

“Pada tingkat ini, Amerika Serikat bisa benar-benar gila, seperti memberikan jet tempur ke republik,” tambah Antonov.

"Washington secara de facto menghasut anak didiknya untuk menyerang wilayah Rusia. Bagi kami, tidak ada perbedaan ketika kami berbicara tentang kemungkinan serangan oleh penjahat Kiev di wilayah Zaporozhzhia atau Bryansk, Krimea atau wilayah Smolensk. Semua tanah yang menjadi bagian dari Rusia atas kehendak penduduknya adalah Tanah Air kami dan kami akan mempertahankannya dengan sekuat tenaga," diplomat Rusia itu memperingatkan.

Sebelumnya, Pentagon pada hari Jumat mengumumkan perluasan bantuan militernya ke Ukraina.

Tahap terakhir dari bantuan militer Washington ke Kyiv juga termasuk Ground Launched Small Diameter Bombs (GLSDB), senjata dengan jangkauan sekitar 150 kilometer.

Perkiraan Pentagon menunjukkan bahwa Amerika Serikat telah menghabiskan lebih dari $29,3 miliar bantuan militer untuk Ukraina sejak peluncuran operasi militer khusus Rusia mulai 24 Februari tahun lalu.

(***)