RIAU24.COM - Kereta ini tidak diharapkan beroperasi tentu bukan tanpa alasan. Sebab, jika kereta ini keluar dari tempatnya, maka berarti sedang ada kondisi darutat.

Kereta yang tidak diharapkan beroperasi ini disebut kereta penolong. Kereta ini merupakan generasi terbaru yang diluncurkan pada 15 maret 2019 oleh balai yasa Yogyakarta. Kereta ini berfungsi sebagai sarana evakuasi saat sebuah kereta mengalami gangguan dalam perjalanan.

Dengan menggunakan metode alih fungsi dari Kereta Rel Diesel atau KRD, kereta penolong tidak perlu ditarik lokomotif sehingga bisa lebih cepat untuk mencapai lokasi kejadian.

Kereta penolong sudah dilengkapi dengan fasilitas seperti, fasilitas Instalasi Gawat Darurat (IGD) untuk evakuasi penumpang dan petugas yang mengalami luka-luka di lokasi kejadian.

Kereta penolong terdiri dari dua bagian. Di ruang kereta penolong 1 merupakan bagian kereta yang berisikan alat-alat untuk melakukan evakuasi sarana kereta api jika terjadi bencana alam.

Seperti longsor dan peristiwa luar biasa hebat (PLH) seperti anjlok, terguling, atau kecelakaan kerta api lainnya. Sedangkan fasilitas yang berada di ruang kereta penolong 2 mempunyai fungsi untuk mengevakuasi korban yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas medis.

Kehadiran kereta penolong merupakan inovasi dari Kereta Api Indonesia sebagai upaya memperhatikan betul sisi keselamatan seluruh penumpang dan kru kereta api saat berada dalam kondisi darurat.