RIAU24.COM - Tiga belas orang telah tewas sejauh ini dalam kebakaran hutan di Chili yang terjadi pada Rabu (1/2/2023) setelah gelombang panas yang menghancurkan.

Pihak berwenang mengatakan pada Jumat (3/2/2023) bahwa Chili telah menyatakan keadaan bencana di beberapa wilayah tengah-selatan termasuk Nuble dan Biobio.

Deklarasi itu memungkinkan sumber daya tambahan tersedia untuk memerangi keadaan darurat, sebuah laporan oleh kantor berita AFP pada hari Jumat.

Mauricio Tapia, kepala badan bencana nasional Senaprad mengatakan, "Kami harus mengumumkan bahwa total ada 13 kematian, 11 di kotamadya Santa Juana."

Di sisi lain, Menteri Pertanian Chile Esteban Valenzuela mengatakan bahwa dua awak helikopter yang sedang memadamkan api tewas dalam kecelakaan Jumat sore.

"Saya sangat sedih dengan kecelakaan helikopter yang menewaskan pilot dan seorang mekanik yang bekerja untuk memadamkan api," kata Valenzuela.

Mauricio Tapia kemudian mengatakan bahwa pilotnya adalah orang Bolivia dan mekanik Chili.

Jumlah total korban tewas juga mencakup setidaknya empat warga sipil dan seorang petugas pemadam kebakaran yang sebelumnya dilaporkan tewas, demikian lapor AFP.

Lebih dari 100 rumah terdampak dan 47.000 hektar hutan hancur akibat kebakaran hutan. Sekitar 2.300 petugas pemadam kebakaran dan 75 pesawat terlibat untuk memadamkan api.

Menteri Dalam Negeri Carolina Toha mengatakan pada hari Jumat bahwa empat warga sipil yang disebutkan di atas telah tewas di wilayah Biobio, menambahkan dua tewas ketika kebakaran melanda jalan yang mereka lalui sementara dua lainnya meninggal dalam kecelakaan mobil, mungkin saat mencoba melarikan diri dari neraka.

Pihak berwenang kemudian mengatakan petugas pemadam kebakaran juga tewas

Selain Nuble dan Biobio, kebakaran juga telah mempengaruhi wilayah Maule dan La Araucania tetapi keadaan bencana (di wilayah ini) telah dinyatakan. Nuble telah diberi peringatan merah, bersama tujuh kotamadya di Biobio.

(***)