Terkuak, Ternyata Rasmus Paludan Si Pembakar Al-Qur'an Terindikasi Paedofil
RIAU24.COM - Rasmus Paludan, politisi anti-Islam Swedia-Denmark yang berkali-kali membakar salinan Al-Qur'an, terindikasi memiliki selera seksual terhadap anak kecil atau paedofil.
Itu terungkap dalam sebuah rekaman audio dari percakapan online Paludan. Rekaman itu mengungkapkan bahwa dia berbicara kepada anak di bawah umur tentang skenario seksual yang mengganggu dan gamblang, seperti seorang guru yang melakukan pelecehan seksual terhadap seorang anak laki-laki di depan kelasnya.
Paludan melakukan percakapan seksual eksplisit dengan anak di bawah umur di platform media sosial Discord meskipun mengetahui bahwa lawan bicaranya itu masih di bawah umur.
"Dia menangis karena dia belum pernah menangis sebelumnya pada pelanggaran pertama sphincter-nya oleh alat plastik keras,” kata Paludan kepada audiens mudanya seperti dalam rekaman audio tersebut, seperti dikutip Sindo dari TRT World, Jumat (3/2/2023).
Dalam satu contoh, para audiens bahkan memberi tahu Paludan usia mereka, yang berkisar antara 13 hingga 17 tahun, dalam obrolan grup. Ketika ditanya berapa umurnya, politisi itu mengatakan dia berusia 39 tahun.
Meskipun usia persetujuan (consent) di Swedia adalah 15 tahun, Paludan secara sadar dan terus menerus melakukan percakapan seksual yang eksplisit dengan anak berusia 13 dan 14 tahun.