Jokowi Reshuffle Kabinet, Sekjen Rekrat Indonesia: Bukan Hal Istimewa
Heikal pun membeberkan alasan Jokowi berada di posisi yang cukup dilematis dalam melaksanakan reshuffle kabinet.
Pertama, pergantian menteri harus berdasarkan pada faktor kinerja. Jika ada menteri mendapatkan rapor merah, maka secara otomatis menteri tersebut layak dicopot atau digantikan segera.
"Saya selaku Sekjen Rekat Indonesia dan seluruh elemen bangsa Indonesia lainnya berharap agar keputusan Presiden Jokowi dalam isu reshuffle kabinet tentunya yang terbaik untuk kepentingan rakyat di seluruh Indonesia, bukan hanya semata-mata adanya muatan politis yang diduga cukup kental dalam menyambut pesta demokrasi pileg dan pilpres pada Pemilu serentak 2024 nanti," ungkap Heikal Safat SH dilansir Republika.co.id.
Menurut Heikal, perombakan kabinet yang dilakukan RI 1 menjelang Pemilu 2024, tentunya tidak semudah membalikan telapak tangan. Pasalnya, posisi menteri bisa menjadi bargaining power untuk menjaga stabilitas politik pada akhir pemerintahan Jokowi.
"Sehingga dalam situasi politik menjelang pemilu 2024 adalah menjadi tugas dan tanggung jawab kita semua sebagai elemen anak bangsa untuk menyelamatkan negeri tercinta tanah air Indonesia ini dari tangan-tangan nakal dan politik hitam yang membahayakan kehidupan berbangsa dan bernegara," ucap Heikal.
(***)