Janji Perusahaan Rusia, Kasih Rp1 Miliar ke Tentara yang Mampu Hancurkan Tank Leopard 2 di Ukraina
RIAU24.COM - Merespon Tank Leorpard 2 Ukraina buatan Barat yang digunakan dalam perang, sebuah perusahaan Rusia memberi janji kepada tentara.
Perusahaan Rusia yang bernama Fores mengatakan akan menawarkan uang tunai lima juta rubel atau sekitar Rp1 miliar kepada tentara pertama yang menghancurkan atau menangkap tank Leopard 2 di Ukraina.
Dilansir dari Reuters, perusahaan Rusia, Fores, adalah sebuah perusahaan yang berbasis di Ural yang membuat proppant untuk industri energi.
Perusahaan itu menawarkan pembayaran tunai kepada tentara Rusia yang menangkap atau menghancurkan tank Leopard 2 buatan Jerman atau tank Abrams buatan AS.
Perusahaan mengatakan akan membayar lima juta rubel kepada tentara Rusia pertama yang menghancurkan salah satu tank, dan 500.000 rubel untuk serangan berikutnya.
Fores menambahkan akan membayar hadiah 15 juta rubel atau Rp3,2 miliar untuk tentara yang merusak jet tempur buatan Barat, seandainya mereka dikirim ke Ukraina.
Janji ini dilontarkan setelah Kremlin bersumpah pasukan Rusia akan memusnahkan tank Barat yang dikirim ke Ukraina.
Amerika Serikat, Jerman, dan beberapa negara Eropa lainnya bersiap untuk mengirim puluhan tank tempur canggih ke Kyiv selama beberapa bulan ke depan. Bantuan ini diharapkan membantu meningkatkan kapasitas militer Ukraina saat perang mendekati 12 bulan.
Keputusan tersebut dikritik oleh Kremlin sebagai eskalasi yang berbahaya, dan juru bicara Dmitry Peskov mengatakan tank-tank Barat akan terbakar di garis depan.
Tank-tank tersebut belum dikirim ke Kyiv, dan bisa memakan waktu beberapa bulan sebelum sebagian besar pengiriman yang dijanjikan dikirim.
Sejak awal konflik, kementerian pertahanan Rusia mengklaim telah menghancurkan ratusan senjata Barat.
Kyiv sebelumnya menolak pernyataan tersebut, menyoroti misalnya bahwa Rusia telah mengklaim telah menghancurkan lebih banyak bantalan peluncur roket HIMARS buatan AS daripada yang pernah dikirim ke negara tersebut.
Pengiriman senjata canggih Barat sebelumnya, khususnya HIMARS, disebut mampu membalikkan gelombang perang 11 bulan.
Senjata ini membantu Kyiv mengamankan serangkaian kemenangan mengejutkan dan mendorong mundur pasukan Rusia dari wilayah yang direbut pada awal invasi.
(***)