RIAU24.COM - Siswa sekolah menengah Tennessee menciptakan tangan robot untuk membantu teman sekelas yang tangan kanannya belum sepenuhnya terbentuk, dalam tindakan persahabatan yang disebut terakhir sebagai 'mengubah hidup'.

Sergio Peralta, yang diterima di sekolah menengah Henderson dekat Nashville pada musim gugur, selalu berusaha menutupi tangan kanannya yang belum sepenuhnya terbentuk, lapor CBS News.

“Ketika saya tumbuh dewasa, seperti selama tahun-tahun pertama saya sekolah, saya memiliki banyak orang yang bertanya kepada saya ada apa dengan tangan saya, banyak orang, dan saya biasa mengatakan bahkan di taman kanak-kanak, 'Saya dilahirkan seperti itu ',” kata Sergio yang berusia 15 tahun.

“Pada hari-hari pertama sekolah (di Henderson), sejujurnya saya merasa ingin menyembunyikan tangan saya – seperti tidak ada yang akan mengetahuinya,” tambahnya.

Namun, guru teknik Sergio, Jeff Wilkins akhirnya mengetahui tentang tangan kanan bocah itu dan meyakinkannya bahwa teman sekelasnya mungkin dapat membantunya.

Dalam empat minggu, teman sekelas merancang, mengukur, dan mencetak 3D tangan palsu untuk Sergio, yang mengubah hidupnya. Sergio, untuk pertama kalinya, menggunakan prostetik baru untuk menangkap bola menggunakan tangan kanannya. 

Dia mengatakan bahwa meskipun dia tumbuh tanpa tangan kanan yang terbentuk sempurna, dia biasa melakukan hampir semua hal. Ia menambahkan, baru setelah mendapatkan prostetik, ia baru bisa menangkap bola menggunakan tangan kanannya.

Siswa Henderson, Leslie Jaramillo mengatakan bahwa semangat kelas teknik diwujudkan dalam proyek tersebut. “Anda seharusnya menjadi insinyur, menghasilkan ide-ide baru, memecahkan masalah,” tambah Jaramillo.

Kepala Sekolah Bob Cotter, saat berbicara dengan BBC, mengatakan bahwa Wilkins dan murid-muridnya menghadapi tantangan untuk mengubah konsep abstrak menjadi kenyataan. Dia menambahkan bahwa tangan robotik Sergio “adalah bukti bagi para siswa yang peduli satu sama lain dan program yang dibangun oleh Jeff Wilkins”.

Sergio, berbicara kepada CBS, mengatakan dia tidak pernah mengharapkan kebaikan dan kreativitas seperti itu dari teman sekelasnya dalam sejuta tahun.

“Saya tidak mengenal mereka, jadi saya benar-benar diperkenalkan kepada mereka oleh guru. Dan kemudian itulah yang saya mulai kerjakan, dan saya berteman dengan mereka. Hidup tanpa tangan selama 15 tahun dan mereka benar-benar menawari saya dua adalah (sesuatu) sebenarnya cukup keren. Tidak ada yang pernah menawari saya barang ini - (itu) mengubah hidup saya," tambahnya.

(***)