Buntut Penistaan Al-Quran, Al Azhar Serukan Boikot Produk Swedia dan Belanda
“Orang-orang yang menyimpang ini tidak akan menyadari nilai agama Islam, yang mereka tidak tahu apa-apa. Mereka memprovokasi umat Islam dengan menghinanya, mereka tidak akan menyadari nilainya sampai mereka dihadapkan dengan materi, keuangan dan konsekuensi ekonomi, karena ini adalah satu-satunya bahasa yang mereka pahami," lanjutnya.
Pemimpin kelompok ekstremis anti-Islam Pegida Belanda, Edwin Wagensveld, membakar Alquran setelah dirobek dan dinodai, di Den Haag, Senin (23/1/2023). Hal ini dilakukan sekitar tiga bulan setelah dia ditangkap atas aksi yang sama sebelumnya.
Pada Sabtu (21/1/2023), pemimpin partai politik sayap kanan Denmark, membakar salinan Alquran di dekat kedutaan Turki di ibu kota Swedia, Stockholm.
Aksi ini dilakukan di tengah perlindungan ketat polisi, yang mencegah siapa pun mendekatinya saat dia melakukan tindakan tersebut.
(***)