RIAU24.COM - Para ilmuwan baru-baru ini menemukan koloni penguin kaisar baru, menggunakan citra satelit di salah satu daerah paling terpencil dan tidak dapat diakses di Antartika, dikutip dari Guardian.

Koloni di sekitar garis pantai Antartika diperkirakan menjadi rumah bagi sekitar 500 burung, yang membuat total 66 koloni penguin kaisar yang diketahui, setengahnya telah ditemukan oleh satelit luar angkasa.

Dr Peter Fretwell dari British Antarctic Survey dan pemimpin penelitian, mengatakan, "Ini adalah penemuan yang menarik. (Tapi) seperti banyak situs yang baru ditemukan, koloni ini kecil dan di wilayah yang sangat terpengaruh oleh hilangnya es laut baru-baru ini."

Penguin kaisar istimewa karena mereka adalah satu-satunya yang berkembang biak di es laut, bukan di darat Mereka berada di daerah yang sangat sulit ditemukan dan dipelajari karena mereka terpencil, tidak dapat diakses dan dapat menyaksikan suhu serendah −60ºC.

Menurut British Antarctica Survey (BAS), selama 15 tahun terakhir, para ilmuwan telah mencari koloni baru menggunakan citra satelit untuk 'noda guano' coklat (penguin poo) di atas es.

Koloni terakhir yang terlihat adalah di Verleger Point, di Antartika barat. Itu ditemukan berdasarkan gambar dari misi satelit Copernicus Sentinel-2 Komisi Eropa dan kemudian dikonfirmasi pada gambar resolusi tinggi dari satelit Maxar WorldView-3.

Selama berkembang biak, penguin ini membutuhkan es untuk bertahan antara bulan April dan September untuk memberi anak-anak mereka waktu untuk tumbuh sehingga membuat mereka sangat rentan terhadap kerusakan iklim.

Mengenai hal ini, Fretwell berkata, "Jika es pecah sebelum itu, anak-anak ayam jatuh ke air dan tenggelam atau membeku."

Iklim saat ini menimbulkan ancaman eksistensial bagi koloni penguin ini, karena es laut mencair dengan cepat. Sejak 2015, telah terjadi perubahan drastis pada es laut di Antartika.

Fretwell menambahkan, "Tahun lalu, kami memiliki kondisi es laut terburuk yang pernah ada di Antartika dan tahun ini bahkan lebih buruk. Kami masih mengerjakan apa artinya itu bagi penguin, tapi itu tidak baik."

(***)