Bak Pengecut, Zelensky Naik Pitam Warga Rusia Bungkam Atas Serangat Rudal di Dnipro Ukraina
RIAU24.COM - Serangan rudal oleh Rusia ke salah satu apartemen di wilayah Dnipro, Ukraina memakan 30 korban jiwa. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengecam bungkamnya para Rakyat Rusia atas serangan yang dilakukan pemerintahannya kepada Ukraina.
"Sikap bungkam kalian yang bak pengecut, upaya kalian 'menunggu' yang sedang terjadi, hanya akan berakhir dengan kenyataan bahwa satu hari, teroris yang sama [pemerintah Rusia] akan memburu kalian," ujar Zelensky, seperti dikutip AFP, Minggu (15/1).
Zelensky mengaku kecewa karena ia menerima pesan dukungan dari warga dari negara-negara lainnya. Namun, warga Rusia "sekarang tak bisa mengutarakan kata-kata kecaman atas teror ini."
Ia kemudian mengungkap bahwa dalam serangan di Dnipro itu, 30 orang meninggal, termasuk seorang anak berusia 15 tahun dan dua anak lainnya yang dilaporkan sudah yatim piatu.
Hingga kini, tim penyelamat juga masih mencari 30 orang yang dinyatakan hilang. Mereka mencari tanda-tanda puluhan orang itu di tengah puing-puing gedung.
"Tim penyelamat masih mencari puing-puing untuk 30 orang hilang," imbuhnya.
Pertempuran berlanjut di wilayah Donetsk timur, tempat pasukan Rusia mengklaim telah merebut Soledar, meskipun ada penolakan dari Ukraina.
Awalnya, Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim bahwa pasukan mereka berhasil merebut Soledar, kawasan yang memang menjadi konsentrasi tempur Negeri Beruang Merah belakangan ini.
"Soledar bisa direbut karena bombardir terus menerus terhadap musuh dengan tembakan, pasukan udara, pasukan rudal dan artileri, dan pasukan Rusia," demikian pernyataan Kemhan Rusia yang dikutip Reuters, Sabtu (14/1).
Menurut Kemhan Rusia, perebutan Soledar bakal membuat jalur suplai Ukraina menuju Kota Bakhmut terputus. Selama ini, Rusia memang mengincar Bakhmut, tapi tak kunjung tercapai.
Beberapa jam setelah pengumuman itu, Presiden Volodymyr Zelensky menyatakan pertempuran di Soledar masih berlangsung.
"Pertempuran sulit di kawasan Donetsk masih berlanjut. Pertempuran di Bakhmut dan Soledar dan kota-kota dan desa lain di timur negara kami masih berlangsung," ucap Zelensky.