Serangan Udara Junta Myanmar Tewaskan 5 Warga Sipil Termasuk Seorang Bayi
RIAU24.COM - Dua kelompok bantuan pada Jumat (13/1/23) mengatakan bahwa serangan udara yang dilakukan oleh junta Myanmar menewaskan lima warga sipil dan menghancurkan dua gereja.
Desa-desa tersebut sebagian besar dihuni oleh etnis Karen. Di antara korban jiwa yang dilaporkan, termasuk seorang ibu dan putrinya yang berusia dua tahun.
“Sehari sebelumnya, serangan udara serupa dilakukan, yang menewaskan seorang pendeta dari sebuah gereja Baptis, dan dua lainnya,” kata Organisasi Karen Womens.
Seorang ibu dan anak karena terluka dalam serangan udara itu.
Dalam sebuah pernyataan, kelompok perempuan Karen mengatakan, "Serangan udara membunuh warga sipil dan menghancurkan rumah, pusat medis, gereja, sekolah, perpustakaan, dan biara."
Karen adalah salah satu pasukan pemberontak etnis minoritas paling mapan yang tinggal di bagian timur Myanmar.
Karen telah memperjuangkan otonomi besar mereka dari pemerintah pusat. Pertempuran antara kelompok itu dan junta meningkat sejak Februari 2021, setelah tentara merebut kekuasaan.
Kelompok itu awal pekan ini dalam pernyataannya mengatakan bahwa hampir 460 warga sipil, termasuk anak-anak, pria dan wanita telah kehilangan nyawa mereka karena serangan udara berulang oleh militer.
Satu serangan dilakukan di atas desa Lay Wah, dan Free Burma Ranger melihat jet-jet itu terbang di atas tempat itu. Bom lain dilakukan di atas Paw Khee Lah, di mana seorang wanita dan anaknya terluka.
(***)