WHO Desak China untuk Membagikan Lebih Banyak Info Covid Setelah Melaporkan Lonjakan Kematian
RIAU24.COM - Negara China pada Sabtu (14/1/23) merilis data tentang hampir 60.000 kematian terkait Covid dalam satu bulan (antara 8 Desember 2022, dan 12 Januari tahun ini).
Hal ini membuat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendesak Beijing untuk berbagi lebih banyak informasi tentang virus tersebut.
Menurut pernyataan yang dikeluarkan pada hari Sabtu, direktur jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dengan menteri kesehatan China Ma Xiaowei tentang situasi pandemi di negara itu.
"Pejabat China memberikan informasi kepada WHO dan dalam konferensi pers tentang berbagai topik, termasuk klinik rawat jalan, rawat inap, pasien yang membutuhkan perawatan darurat dan perawatan kritis, dan kematian di rumah sakit terkait infeksi Covid-19," kata pernyataan itu.
"WHO menganalisis informasi ini (kematian terkait Covid), yang mencakup awal Desember 2022 hingga 12 Januari 2023, dan memungkinkan pemahaman yang lebih baik tentang situasi epidemiologis dan dampak gelombang ini di China," tambah pernyataan itu.
WHO meminta Beijing agar jenis informasi seperti itu terus dibagikan dengannya dan publik. Badan kesehatan Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan akan terus bekerja dengan China memberikan saran dan dukungan teknis, dan terlibat dalam menganalisis situasi.