Secara Tiba-Tiba, Perempuan Amerika Serikat Tikam Mahasiswi Asia di Indiana
RIAU24.COM - Seorang perempuan berusia 56 tahun menikam mahasiswi Indiana University di sebuah bus umum di kota Bloomington, Indiana, Amerika Serikat (AS).
Pihak kampus mengatakan bahwa serangan ini dilakukan pelaku hanya karena korban adalah mahasiswi etnis Asia.
Korban mengatakan kepada investigator bahwa ia sedang berdiri menanti pintu bus terbuka di Bloomington Transit pada Rabu petang lalu. Tiba-tiba, seorang penumpang lain mulai menyerang tangannya.
Rekaman kamera pengawas bus memperlihatkan tidak adanya interaksi apa pun antara pelaku dan korban sebelum terjadinya serangan.
Saksi mata mengatakan bahwa dirinya mengikuti pelaku usai serangan dan langsung menghubungi polisi. Selang beberapa waktu, polisi menangkap pelaku, seorang perempuan bernama Billie R. Davis.
Davis didakwa pasal percobaan pembunuhan dan penyerangan. Sementara korban, yang tidak disebutkan namanya, dirawat di rumah sakit atas beberapa luka tusukan.
Sejumlah dokumen pengadilan memperlihatkan bahwa Davis menyerang korban semata karena alasan ras Asia. Dalam laporan WRTV-TV, Davis mengakui bahwa dirinya memang menikam korban beberapa kali di bagian kepala dengan pisau lipat, agar "pihak yang hendak menghancurkan negara kita berkurang satu orang."
"Pekan ini, Bloomington kembali diingatkan bahwa kebencian anti-Asia itu nyata, dan dapat berdampak menyakitkan kepada banyak individu dan masyarakat kita," ujar Wakil Presiden Keberagamaan dan Urusan Multikultur Indiana University, James Wimbush.
"Tidak boleh ada satu orang pun yang mengalami kekerasan hanya karena latar belakang, etnis, rasa. Justru komunitas Bloomington dan IU menjadi lebih kuat karena keberagaman identitas dan perspesktif," sambungnya, dikutip dari laman India Today, Minggu, 15 Januari 2023.
Bloomington adalah kota di wilayah selatan Indiana. Wali Kota Indiana John Hamilton menyebut penyerangan terhadap mahasiswi Asia pada Rabu kemarin sebagai sesuatu yang "tidak dapat diterima" dan akan "ditangani sesuai prosedur."
"Insiden bermotif rasial di tengah masyarakat seperti ini dapat membuat kita semua merasa kurang aman," tutur Hamilton mengutip Medcom.id.
"Kami mendukung komunitas Asia dan mereka semua yang merasa terancam atas peristiwa ini," lanjutnya.
Dalam beberapa tahun terakhir, individu keturunan Asia Amerika di Negeri Paman Sam terus menjadi target kekerasan bermotif rasial. Intensitasnya terus meningkat, terutama sejak pandemi Covid-19.
(***)