"Untuk lampu lampion di jalan karet sudah dinyalakan pada tanggal 8 Januari lalu dengan totalnya 551 lampu. Jumlah lampion diambil dari tahun kelahiran tokoh Tiongkok, Kungfusius yang lahir tahun 551 SM,"terangnya.

Terkait makna tahun kelinci air ini, Ketua Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Riau ini menyebutkan bahwa tahun kelinci Air ini merupakan tahun penuh dengan harapan, kesabaran dan kesuksesan, tahun yang lembut dan tenang, kasih sayang dan pemulihan.

Adapun tema tahun baru Imlek sekarang ini yakni satu hati satu langkah Indonesia bangkit dan kuat.  

Sementara itu, Ketua Yayasan Witama Penerus Bangsa Erna Willianti menambahkan bahwa perayaan Imlek tahun ini menandakan telah berlalunya Covid-19. Diharapkan kehidupan kedepannya di tahun baru ini bisa menjadi lebih baik, dan masyarakat bisa menjalankan aktivitas lebih baik termasuk dalam sisi bisnis.

"Imlek memberi tanda indonesia ini beragam agama dan semuanya dihargai. Imlek tak hanya untuk tionghoa. Tapi juga untuk masyarakat yang lain. Saat perayaan imlek banyak usaha yang bagus, banyak yang jualan dan banyak mendatangkan income. Kita berharap dan berdoa agar kita semua menjadi lebih baik kedepannya,"tutupnya.