Singgung Siapa? SBY: Saya Tak Percaya Pemimpin Harus Disiapkan Khusus Oleh Pihak-Pihak Tertentu
RIAU24.COM - Presiden ke-6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berbicara terkait calon presiden di Pemilu 2024. Ia mengaku tidak percaya bahwa pemimpin harus dipersiapkan khusus oleh pihak-pihak tertentu.
"Saya tidak percaya pemimpin itu harus dipersiapkan secara khusus oleh pihak-pihak tertentu. Secara demokrasi, itu akan meredam mereka yang ingin menjadi pemimpin," kata SBY, saat momen makan malam di Purwokerto seperti dilansir dari merdeka.com, Jumat (13/1).
SBY menilai negara seharusnya memberikan ruang yang sama untuk semua pihak maju sebagai capres di 2024. Dia menyebut pemerintah tidak boleh masuk terlalu jauh untuk mengatur hal tersebut.
"Willing to compete, meningkatkan kapabilitas, meningkatkan elektabilitas, dan yang penting negara memberi ruang yang sama, ruang yang adil, tidak boleh negara masuk terlalu jauh sehingga mengganggu fairness, keadilan bagi siapa pun yang hendak mencalonkan sesuatu," ujar SBY.
Selain itu, kata SBY, rakyat juga memiliki hak yang berdaulat untuk menentukan pemimpinnya sendiri. Tugas negara harus memberikan kesempatan kepada siapa pun yang ingin maju sebagai pemimpin.
"Pemilih ini memiliki hak, yang berdaulat rakyat, KPU itu penyelenggara, jadi yang punya gawe, yang punya hajat ini rakyat Indonesia, mereka ada memiliki 2 hak, hak untuk memilih dan hak untuk dipilih. Negara kita harus memberikan kesempatan siapa pun yang ingin menggunakan haknya untuk dipilih dan menggunakan haknya untuk memilih," jelasnya.
"Sehingga keseluruhan perangkat di negeri ini, penyelenggara pemilu, pemerintah, semua harus membuat pemilu ini yang memilih rakyat ini berjalan secara jujur adil, kira kira seperti itu. Sehingga kalau ditanya, saya misalkan apakah ini waktunya saya menjelang mengakhiri sebagai presiden, menurut saya harus mempersiapkan itu," lanjutnya.
SBY juga menyinggung soal generasi tua dan generasi muda yang hendak maju di 2024. Dia menilai, semua generasi memiliki peluang yang sama untuk berkompetisi.
"Ini pandangan saya, karena akan muncul, mereka punya peluang yang sama, berkompetisi dengan baik, tentu dengan aturan yang baik. Kalau itu terjadi rakyat akan menjadi tuan rumah di negerinya sendiri, berdaulat betul, dan mereka akan memilih siapapun yang menurut rakyat capable, integritasnya baik, dan kira-kira siap untuk mengemban tugas di negeri ini," jelasnya.