Wajib Coba, Inilah Manfaat dan Efek Samping Jahe Untuk Kesehatan Jantung
RIAU24.COM - Jahe telah lama dikenal sebagai bahan masakan untuk beragam hidangan yang kaya akan rasa. Rempah ini juga selama berabad-abad digunakan dalam pengobatan tradisional untuk berbagai jenis penyakit, terutama jantung. Para peneliti pun kemudian mendokumentasikan manfaat dan efek samping kesehatan jantung.
Mereka juga mempelajari bagaimana rempah ini dapat meningkatkan kesehatan jantung dan perlu dimasukkan ke dalam menu makanan sehari-hari. Dilansir dari laman Live Strong, berikut pemaparan lebih lanjut mengenai manfaat dan efek samping jahe untuk kesehatan jantung.
Manfaat jahe
Menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Renal Endocrinology pada Januari 2015, jahe adalah antioksidan dan memiliki efek antiinflamasi yang kuat Sifat-sifat ini kemungkinan mendasari efek positif jahe pada sistem kardiovaskular.
Para penulis studi yang ditampilkan dalam International Journal of Food Sciences and Nutrition edisi Februari 2014 mendokumentasikan efek ini pada penderita diabetes. Mereka memberi 70 orang penderita diabetes jahe setiap hari selama tiga bulan.
Dibandingkan dengan plasebo, jahe terbukti dapat menurunkan skor trigliserida dan kolesterol. Hal ini juga membantu pasien mengontrol gula darah dengan lebih baik dan mengelola gejala mereka. Sementara itu, studi lain yang diterbitkan pada bulan Juni 2016 dalam jurnal Nutrition melihat hubungan antara penggunaan jahe dan penyakit kronis.
Para peneliti mempelajari data lebih dari 4.000 subjek dan menemukan bahwa orang dengan penggunaan jahe yang lebih besar memiliki peluang lebih rendah untuk memiliki penyakit jantung kronis atau hipertensi.
Efek samping jahe
Meski jahe memiliki banyak manfaat, namun rempah ini juga bisa menyebabkan efek samping. Penulis studi yang diterbitkan pada tahun 2012 di Marmara Pharmaceutical Journal mencatat bahwa jahe dapat memperpanjang waktu perdarahan. Peneliti meninjau dua studi kasus yang menunjukkan bahwa penggunaan jahe dapat menyebabkan interaksi obat pada orang yang menggunakan obat pengencer darah seperti coumadin. Dan penting untuk dicatat bahwa beberapa makanan bisa menambah efek pengencer darah ini.
Menurut sebuah tinjauan yang muncul dalam Natural Product Communication edisi Agustus 2014 menunjukkan bahwa jahe dapat mencegah pembekuan darah. Para peneliti ini percaya bahwa dosis kecil jahe tidak akan berinteraksi dengan obat pengencer darah, tetapi mereka mendorong pasien yang menggunakan obat ini untuk menghindari penggunaan jahe dalam jangka panjang. Efek jahe pada pembekuan darah juga harus menjadi perhatian pasien dengan penyakit jantung.
Berdasarkan laporan yang diterbitkan dalam PLOS One pada bulan Oktober 2015, dosis tunggal 10 gram dapat mencegah pembekuan pada pasien tersebut. Namun, efek ini bisa menghilang dengan dosis tunggal 4 gram.
Di sisi lain, menurut makalah tahun 2015 dari University of Porto, jahe juga dapat meningkatkan efek obat tekanan darah nifedipine. Meskipun efek ini bisa memiliki manfaat kesehatan, itu juga bisa terbukti bermasalah. Mengingat temuan ini, sebuah tinjauan pada Mei 2016 di eCAM merekomendasikan agar pasien yang menggunakan antikoagulan atau nifedipine tetap berhati-hati tentang penggunaan jahe.
Khasiat jahe untuk wanita
Para penulis studi yang diterbitkan pada bulan Maret 2014 di Nutrition Journal melihat efek jahe pada lebih dari 1.000 orang hamil. Peserta yang mengonsumsi jahe dalam bentuk oral, termasuk air jahe dan teh jahe, memenuhi syarat untuk analisis. Hasilnya menunjukkan bahwa mengonsumsi jahe mampu mengurangi mual, tetapi tidak muntah.
Yang paling penting, jahe tidak menimbulkan efek samping. Menurut sebuah ulasan dalam Journal of Medicinal Plants Research edisi Juli 2012, teh jahe juga berkhasiat dalam perbaikan sistem pencernaan. Untuk membuat teh jahe, giling 2,5 cm jahe mentah menjadi bubuk dan tambahkan setengah sendok dessert ke segelas penuh air dingin. Rebus campuran ini selama lima menit lalu sajikan. Para peneliti mencatat bahwa minum satu sampai dua cangkir sehari tidak akan menimbulkan masalah dan akan membantu pencernaan.
Jahe juga mungkin dapat membantu meredakan mual dalam situasi lain. Para penulis makalah yang diterbitkan pada bulan April 2015 di Complementary Therapies in Medicine menguji efek aromaterapi jahe pada 60 wanita dengan kanker payudara. Pasien-pasien ini menerima jahe selama kemoterapi mereka. Dibandingkan dengan plasebo, rempah ini mengurangi rasa mual di bagian paling intens dari kemoterapi fase akut.
Khasiat jahe untuk pria
Tidak jelas apakah jahe memiliki khasiat pada pria, sama seperti wanita. Namun jahe diketahui dapat meningkatkan kesehatan pria dengan cara lain. Menurut sebuah tinjauan dalam Saudi Pharmaceutical Journal pada Maret 2015, pria yang kelebihan berat badan sering memiliki tingkat stres oksidatif yang tinggi.
Memiliki tingkat stres oksidatif yang tinggi membuat kita berisiko terkena diabetes. Selain itu, para penulis studi dalam Journal of Exercise Science and Fitness edisi Juni 2014 menguji efek asupan jahe pada stres oksidatif. Dalam sebuah studi kecil, para peneliti ini memberi delapan pria dosis harian jahe selama 10 minggu. Dibandingkan dengan plasebo, konsumsi jahe menurunkan stres oksidatif para peserta.
Perubahan ini juga seharusnya menurunkan risiko penyakit dan membantu mereka memperlambat proses penuaan. Jahe umumnya aman bagi kebanyakan orang dewasa, terutama dengan dosis kecil yang diminum dalam waktu singkat.
Namun, pasien yang menggunakan obat tekanan darah atau pengencer darah disarankan menghindari konsumsi jahe. Orang dengan penyakit jantung juga harus mengambil tindakan pencegahan ekstra. Maka dari itu, sebelum menambahkan jahe ke dalam diet, berkonsultasilah dengan dokter dan tetap waspada terhadap kemungkinan perubahan kesehatan saat mengonsumsinya.
***