Kapal Perang Rusia Tenggelam Dihantam Artileri Ukraina di Sungai Dnipro
RIAU24.COM - Sebuah kapal perang Rusia diduga tenggelam di Sungai Dnipro setelah terkena tembakan artileri pasukan Ukraina pada hari Selasa. Serangan itu telah dikonfirmasi Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina.
Melalui halaman Facebook-nya, Staf Umum mengatakan kelas kapal itu masih ditentukan. Sebuah foto inframerah yang menyertai pengumuman Staf Umum tersebut menunjukkan apa yang tampak seperti sebuah kapal patroli yang terbakar.
"Artileri Ukraina telah berhasil menembak kapal perang Rusia di Sungai Dnipro," kata Kementerian Pertahanan Ukraina pada Selasa, seperti dikutip Sindonews dari Jerusalem Post, Kamis (12/1/2023).
Kapal itu dilaporkan berada di delta sungai strategis, yang membelah Ukraina serta ibu kotanya, Kiev. Pada bulan November, pasukan Rusia mundur ke tepi timur sungai. Kota pelabuhan Ukraina Kherson, yang direbut kembali pada November setelah diduduki oleh Rusia sejak awal Maret, terletak di muara Dnipro. Sungai itu mengalir melewati beberapa pulau ke Laut Hitam melalui Teluk Dniprovska.
Kementerian Pertahanan Ukraina mem-posting hitungan harian korban Rusia pada hari Selasa dengan kapal perang tambahan yang ditandai tenggelam, sehingga penghitungan menjadi 17 sejak perang dimulai pada 24 Februari.
Sementara Armada Laut Hitam Rusia jauh melampaui armada Ukraina secara numerik dan menikmati kontrol yang besar atas lalu lintas maritim di Laut Hitam, ia tidak dapat mencapai keunggulan Angkatan Laut di perairan karena kemampuan tempur darat-ke-laut Ukraina. Negara-negara Barat telah memasok rudal anti-kapal, seperti Harpoon, ke Ukraina.
Namun negara itu juga memiliki rudal Neptune yang dikembangkan sendiri. Sepasang rudal itu telah digunakan untuk menenggelamkan Moskva, kapal perang utama Armada Laut Hitam Rusia. Kendati demikian, Moskow menolak mengakui bahwa kapal Moskva tenggelam akibat dihantam rudal pasukan Kiev.
Tenggelamnya kapal perang Rusia telah mengambil makna simbolis yang lebih besar bagi Ukraina dalam perang, terutama secara online. Selama jam-jam awal invasi, Moskva adalah bagian dari gugus tugas yang merebut Pulau Ular. Penjaga yang ditempatkan di sana menolak untuk menyerah, mengatakan "Kapal perang Rusia, pergilah sendiri."