Menu

Hanya Bertugas 3 Bulan, Rusia Copot Komandan Perang di Ukraina

Rizka 12 Jan 2023, 08:56
Sergei Surovikin
Sergei Surovikin

RIAU24.COM Sergei Surovikin, yang dijuluki Jenderal Armageddon, telah dicopot dari perannya sebagai komandan perang di Ukraina. Ia hanya bertugas selama tiga bulan.

Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan bahwa posisi Surovikin digantikan oleh Valery Gerasimov pada Rabu (11/1). Surovikin kemudian akan menjadi wakil Gerasimov.

Melalui pernyataan yang dikutip Reuters, mereka menegaskan bahwa perubahan posisi ini dilakukan demi meningkatkan keefektifan operasi militer di Ukraina.

"Kenaikan tingkat kepemimpinan operasi militer khusus itu berkaitan dengan perluasan skala tugas, kebutuhan untuk mengatur kontak lebih dekat antar-cabang pasukan, dan meningkatkan kualitas serta efektivitas manajemen pasukan Rusia."

Bongkar pasang komando di lapangan ini memicu perdebatan di kalangan pakar perang Rusia. Sebagian mendukung, tapi ada pula yang menganggap Rusia hanya mencari kambing hitam.

"Hasil tidak akan berubah hanya dengan mengganti bagian-bagian di dalamnya," ujar seorang blogger militer tenar dengan nama pena Rybar.

Menurutnya, Surovikin hanya menjadi kambing hitam dari sederet kekalahan Rusia, termasuk dalam gempuran di Makiivka pada akhir tahun lalu yang menewaskan setidaknya 89 tentara Negeri Beruang Merah.

Di sisi lain, analis militer dari Institut Riset Kebijakan Luar Negeri, Rob Lee, menganggap penunjukan Gerasimov ini sebenarnya bermotif politik untuk menguatkan posisi Kemhan dan Menhan Sergei Shoigu dalam perang ini.

"Saya rasa bukan karena Surovikin dianggap gagal. Kemungkinan [keputusan] ini didorong alasan politik. Sebagai komandan pemersatu di Ukraina, Surovikin menjadi sangat kuat dan kemungkinan melebihi Shoigu/Gerasimov ketika berbicara dengan Putin," katanya.

Sementara itu, analis politik Rusia, Abbas Gallyamov, memandang perubahan ini hanya rotasi jabatan yang biasa dilakukan.

Ia mengendus kemungkinan itu setelah melihat bahwa Rusia juga menunjuk jenderal top lainnya, Alexander Lapin, menjadi kepala pasukan darat di Ukraina pada Selasa.

"Semua perputaran individu yang itu-itu saja dari satu jabatan ke tempat lain, di tengah kekalahan militer, bisa diartikan apa pun, tapi tidak berarti, 'Semua berjalan sesuai rencana,'" tutur Gallyamov.