Taliban Buka Suara Soal Pangeran Harry Bunuh 25 Orang Saat Tugas Militer di Afghanistan
RIAU24.COM - Taliban mengkritik Pangeran Harry yang mengaku telah membunuh 25 orang ketika bertugas sebagai pilot helikopter militer di Afghanistan.
Pengakuan Harry ini tertuang dalam sebuah buku biografi berjudul "Spare" yang mulai dijual di Spanyol beberapa hari sebelum peluncuran globalnya pada 10 Januari.
Buku itu mengungkapkan kedalaman keretakan antara Harry dan saudara kandungnya Pangeran William. Dalam buku itu, Harry juga mengungkapkan bahwa dia pernah menggunakan narkoba.
Dalam buku itu, Harry menceritakan dua tugas militernya ke Afghanistan. Tugas pertama sebagai pengontrol udara depan pada 2007/2008.
Kemudian tugas kedua pada 2012 sebagai co-pilot penembak di helikopter serang Apache. Harry menceritakan bahwa dia telah membunuh 25 orang ketika bertugas di Afghanistan.
“Ketika saya menemukan diri saya tenggelam dalam panas dan kebingungan pertempuran, saya tidak menganggap 25 orang itu sebagai manusia. Itu adalah bidak catur yang dikeluarkan dari papan. Orang jahat dihilangkan sebelum mereka bisa membunuh orang baik," ujar Harry dalam bukunya.