Amien Rais Dulu Haters Sekarang Pemuja Jokowi, Ada Apa dengan Pendiri Partai Ummat?
RIAU24.COM - Sikap pendiri Partai Ummat, Amien Rais dinilai menjadi berbeda terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pasalnya Amien Rais dulu dikenal sebagai sosok yang vokal mengkritik dan tidak terima dengan kepemimpinan Jokowi. Jadi, bisa dibilang dahulu Amien Rais adalah haters-nya Jokowi.
Namun, akhir-akhir ini sikap dari Amien Rais dinilai berubah. Mantan Ketua Umum (Ketum) Partai Amanat Nasional (PAN) itu menyebut Jokowi akan menjadi guru bangsa setelah masa jabatannya sebagai presiden habis di tahun depan.
Pujian ini dia lontarkan bersama dengan pesannya kepada Jokowi terkait Pilpres 2024.
Pujian tersebut disampaikan Amien Rais untuk Jokowi disinyalir terkait lolosnya Partai Ummat menjadi peserta Pemilu 2024.
Saat memuji Jokowi, dia meminta mantan Gubernur DKI Jakarta itu tidak tergoda dengan tawaran penambahan masa jabatan presiden yang digaungkan sebelah pihak.
"Tolong Presiden Jokowi, bayang-bayang untuk menambah 2 tahun, 3 tahun (masa jabatan) itu juga lupakan,” ujar Amien Rais saat ditemui di kantor Komisi Pemilihan Umum ( KPU ) RI, Menteng, Jakarta, Jumat (30/12/2022) dikutip Tribun-Timur.com.
“Jadi Insya Allah, kita mendukung, mudah-mudahan Presiden kita yang sekarang ini, Pak Jokowi itu, tanggal 20 Oktober 2024 sudah selesai, purnatugas. Insya Allah, menjadi guru bangsa, dan seterusnya,” paparnya.
Tidak lupa, ia meminta Jokowi berkomitmen untuk menyelenggarakan pemilu tepat waktu, sesuai jadwal yang sudah ditentukan.
“Ini massage saya kepada Presiden Jokowi. Mudah-mudahan Pemilu 2024 jangan pernah ditunda atau diundur. Karena tidak ada alasan,” ungkapnya.
Puji KPU
Tak hanya memuji Jokowi, Amien Rais juga memuji jajaran KPU. Pujian itu berkaitan dengan kinerja KPU yang mau terbuka dengan perbaikan setelah Partai Ummat dinyatakan Tidak Memenuhi Syarat (TMS).
Menurutnya tanpa sikap keterbukaan KPU, Partai Ummat mungkin tak bisa berjuang untuk menjadi kontestan Pemilu 2024.
“Ternyata, Alhamdulilah, keindahan demokrasi di Indonesia ini. Artinya selalu terbuka dengan perbaikan,” tuturnya.
Amien Rais menegaskan tak mencari musuh untuk memperjuangkan nasib Partai Ummat. Sebaliknya, ia ingin mencari sebanyak mungkin mitra politik dengan perspektif yang sama.
“Insya Allah kita akan menapaki perjuangan di masa depan secara betul-betul transparan,” sebut Amien.
Sikap sebelumnya
Sebelum Partai Ummat lolos, Amien Rais menduga ada pihak yang menjegal partainya agar tidak bisa mengikuti Pilpres tahun 2024. Isu penjegalan ini bukan tanpa alasan.
Berangkat dari sebuah percakapan via telepon yang diduga melibatkan komisioner KPU NTT, Lodowyk Fredrik, dengan Kepala Biro Teknis Penyelenggaraan Pemilu KPU RI, Melgia Carolina Van Harling.
Percakapan ini diduga terjadi pada masa verifikasi faktual partai politik calon peserta Pemilu 2024.
Sebagai informasi, NTT merupakan salah satu dari 2 provinsi tempat Partai Ummat sempat dinyatakan tidak lolos verifikasi faktual keanggotaan.
Namun saat Partai Ummat akhirnya lolos, Amien Rais pun menyatakan memaafkan pihak-pihak yang menjegal, ada ataupun tidak.
"Ada atau tidak (pihak yang berupaya menjegal), no bad feeling at all, kita maafkan,” ujar Amien Rais.
(***)