Awal Mula Aliando Alami OCD, Berawal Sejak Seseorang Ingin Membobol Rumahnya
RIAU24.COM - Aliando Syarief kini tengah mengalami penyakit kejiwaan yang disebut Obsessive Compulsive Disorder (OCD). Ia mengalami penyakit kejiwaan OCD tersebut sejak 2019 lalu.
Aliando mengatakan pemicu OCD yang diidapnya adalah karena dia menjadi korban cuci otak saat seseorang ingin membobol kediamannya.
"Gue memang di rumah tuh sendiri, nggak ada orang dan ketika gue welcome sama siapa pun. Ketika orang ini gue undang ya dia melakukan teknik brainwashing dan itu gue masih belum tau sama sekali soal teknik brainwashing itu, dan kenalah OCD," bebernya kepada I-talk Insertlive.
Aliando Syarief menyebut bahwa pencucian otak tersebut bisa dilakukan untuk positif dan negatif, sayangnya ia mengalami yang negatif.
"Brainwashing ini kan ada yang positif ada yang negatif kalo yang negatif mungkin kenanya apes jadi negatif itu mengubah sifat manusia untuk menjadi apa yang orang ini inginkan," jelasnya.
"Bagaimana orang ini bisa jatuh nantinya, kalau bisa jatuh gimana dan akhirnya dia tidak tertolong," lanjut Aliando.
Lebih jauh, Aliando menyebut bahwa pelaku pencucian otak tersebut menginginkan untuk mengambil alih semua dari hidupnya.
"Agar nantinya orang ini bisa mengambil alih segalanya di hidup gue untuk mengambil keuntungan, seksual, dan lainnya," tegasnya.
Seperti diketahui, OCD adalah gangguan kesehatan mental yang terjadi saat seseorang memiliki pemikiran obsesif dan tingkah laku kompulsif. Kondisi OCD ini bisa terjadi pada pria maupun wanita, bahkan dari usia anak-anak dan baru mulai merasakan gejalanya saat menginjak usia dewasa.
Penyebab OCD atau gangguan obsesif-kompulsif ini masih belum sepenuhnya dipahami. Dikutip dari Mayo Clinic, ada beberapa hal yang mungkin bisa menjadi penyebab OCD yakni:
- Biologi: Kondisi OCD ini mungkin merupakan hasil dari perubahan kimia alami tubuh atau fungsi otak.
- Genetik: OCD ini mungkin memiliki komponen genetik, tapi gen spesifiknya belum diidentifikasi.
- Mempelajari (learning): Ketakutan obsesif dan perilaku kompulsif bisa dipelajari dari melihat anggota keluarga atau secara bertahap dipelajari dari waktu ke waktu.