UNHCR: Banyak Negara yang Enggan Bantu Pengungsi Rohingya
Muslim Rohingya telah lama dianiaya di Myanmar yang mayoritas beragama Buddha. Selama bertahun-tahun, banyak dari mereka melarikan diri ke negara-negara tetangga seperti Thailand, Bangladesh, Malaysia dan Indonesia yang mayoritas Muslim. Mereka melarikan diri antara November dan April ketika laut lebih tenang.
Hampir 1 juta orang hidup dalam kondisi padat di Bangladesh, termasuk banyak dari ratusan ribu orang yang melarikan diri dari penumpasan mematikan pada tahun 2017 oleh militer Myanmar.
Kelompok-kelompok Hak Asasi Manusia (HAM) telah mencatat peningkatan signifikan dalam jumlah yang meninggalkan kamp, dari sekitar 500 pada tahun lalu menjadi sekitar 2.400 tahun ini.
Belum jelas apa yang mendorong eksodus yang lebih besar. Beberapa aktivis meyakini pencabutan pembatasan Covid-19 di sekitar Asia Tenggara bisa menjadi faktornya.
Pernyataan UNHCR menyusul pernyataan yang mengatakan bahwa tahun 2022 adalah tahun paling mematikan bagi Muslim Rohingya di lautan.
Kelompok HAM mengatakan, satu kapal yang membawa 180 orang diyakini telah tenggelam pada awal Desember dan diduga semua penumpangnya meninggal dunia.