Tampon atau Pembalut? Mana yang Lebih Aman dan Nyaman Bagi Wanita
RIAU24.COM - Tampon atau pembalut pada dasarnya memiliki fungsi yang sama dan penting untuk digunakan saat menstruasi.
Namun, kedua produk ini memiliki kelebihan dan kekurangan mereka masing-masing. Oleh karena itu, kenali perbedaanya agar bisa menentukan pilihan yang sesuai kebutuhan Anda.
Menstruasi yang datang tiap bulan seharunya tidak menjadi hambatan untuk beraktivitas bagi kaum perempuan.
Kamu bisa menggunakan tampon atau pembalut untuk menyerap darah haid yang keluar.
Hal yang Perlu Kamu Ketahui dari Tampon
Berikut adalah beberapa hal yang perlu kamu ketahui terkait penggunaan tampon:
1. Berbentuk silinder
Tampon merupakan sejenis penampung darah haid berbentuk tabung kecil seperti silinder yang terbuat dari bahan penyerap cairan, seperti katun, rayon, atau campuran keduanya.
2. Lebih mudah dibawa
Bentuk tampon lebih kecil daripada pembalut, sehingga lebih mudah dan ringkas dibawa serta bisa diselipkan di mana saja. Selain itu, saat kamu mengenakan rok atau celana ketat, tidak akan menimbulkan bentuk pembalut. Tampon pun dapat digunakan ketika kamu berenang.
3. Digunakan dengan cara dimasukkan ke dalam vagina
Tampon menyerap darah menstruasi dari dalam vagina, artinya tampon digunakan dengan cara dimasukkan ke dalam kemaluan. Beberapa jenis tampon dilengkapi aplikator dari plastik atau tabung kardus yang membantu memudahkan produk ini masuk ke dalam vagina.
Namun, ada juga tampon yang harus dimasukkan menggunakan jari tangan. Terdapat seuntai benang pada salah satu ujung tampon. Fungsinya adalah untuk menarik tampon jika ingin diganti.
4. Harus diganti setiap 4–8 jam
Bagi kamu yang menggunakan tampon, penting untuk menggantinya tiap 4–8 jam agar tidak menimbulkan infeksi serta tidak bocor.
Selain itu, kamu juga dianjurkan untuk mengganti tampon dengan yang baru sebelum tidur dan juga segera setelah bangun tidur.
Rutin mengganti tampon sangat penting untuk mencegah pertumbuhan bakteri berlebih yang dapat menyebabkan sindrom syok toksik (toxic shock syndrome atau TSS), yaitu kondisi langka yang menyebabkan demam, mual, diare, nyeri otot, lemas, dan ruam kemerahan sekitar vagina. Kondisi ini dapat berakibat fatal.
Memahami Penggunaan Pembalut
Di bawah ini adalah beberapa hal yang perlu kamu pahami terkait penggunaan pembalut:
1. Berbentuk persegi panjang
Sama seperti tampon, pembalut juga terbuat dari bahan yang dapat menyerap cairan dan mudah dibawa ke mana saja. Bedanya, pembalut berbentuk persegi panjang dan lebih besar.\
2. Direkatkan pada celana dalam
Jika penggunaan tampon dimasukkan ke dalam vagina, penggunaan pembalut cukup direkatkan ke sisi bagian dalam dari celana dalam. Beberapa produk pembalut dilengkapi dengan tambahan di bagian samping atau "sayap" yang bisa dilipat.
Gunanya untuk mencegah kebocoran ke samping dan menjaga posisi pembalut tidak bergeser. Pembalut tersedia dalam berbagai ketebalan dan panjang bantalan, disesuaikan dengan kebutuhan.
3. Banyak pilihan produknya
Di Indonesia, pembalut memang lebih mudah ditemukan daripada tampon. Selain produk pembalut yang memiliki sayap, ada juga pembalut yang diberi wewangian dan bahan deodoran.
Namun, sayangnya hal tersebut justru dapat menyebabkan iritasi pada vagina atau reaksi alergi. Sebaiknya pilihlah pembalut yang aman dengan bahan permukaan yang lembut, daya serap baik, dan tidak mengandung pewangi atau deodoran.
4. Perlu diganti tiap 4–6 jam
Jangan lupa mengganti pembalut setiap 4–6 jam, apa pun jenis dan merek pembalut yang kamu pakai. Terlebih jika darah haid yang keluar lebih banyak atau ketika pembalut sudah terasa kurang nyaman dipakai, misalnya karena banyak berkeringat akibat cuaca panas atau olahraga.
Pembalut yang rutin diganti akan membuat kebersihan dan kesehatan organ intimmu selalu terjaga, dan kamu akan tercegah dari iritasi dan infeksi vagina.
Setelah memahami perbedaan tampon dan pembalut seperti di atas, kamu dapat memilih salah satu atau menggunakan keduanya secara bergantian, sesuai kebutuhan. Misalnya, tampon ketika berenang dan pembalut ketika tidur.
Hal penting yang perlu diingat, baik dalam menggunakan tampon maupun pembalut, adalah jangan lupa untuk rutin menggantinya serta selalu menjaga kebersihan tubuh dan organ intimmu, ya.
Jika sewaktu-waktu kamu mengalami keluhan akibat pemakaian tampon atau pembalut, seperti ruam, gatal, kemerahan, dan bengkak di vagina, sebaiknya periksakan diri ke dokter untuk mendapat penanganan.
(***)