Menu

Tragedi Keraton Solo Berdarah! 4 Orang Alami Luka Bocor Usai Bentrokan 2 Kubu Bangsawan

Amastya 25 Dec 2022, 11:05
Keraton Solo kembali memanas, 4 orang luka bocor usai bentrokan antara 2 bangsawan /TribunSolo.com
Keraton Solo kembali memanas, 4 orang luka bocor usai bentrokan antara 2 bangsawan /TribunSolo.com

RIAU24.COM - Kabar mengejutkan datang dari Kota Solo. Kali ini kembali terjadi bentrokan di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.

Keraton yang terletak di Kelurahan Baluwarti, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo itu lagi-lagi memanas. Dikutip dari TribunSolo.com, mamanasnya Keraton Solo sampai-sampai terjadi kericuhan pada Jumat (23/12/2022) malam.

Diketahui, kericuhan itu melibatkan kubu Sasonoputro yang mengatasnamakan Raja Keraton Solo, SISKS Pakubuwono (PB) XIII Hangabehi dan Lembaga Dewan Adat (LDA). LDA merupakan kerabat keraton yang berisi para adik dan anak raja.

Kapolresta Solo, Kombes Pol Iwan Saktiadi turun ke lokasi untuk mendinginkan lokasi yang memanas. Polisi juga berjaga-jaga di kawasan keraton.

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 19.00 WIB yang membuat kawasan tersebut memanas hingga sejumlah orang dilarikan ke Rumah Sakit Kustati.

Menurut kuasa hukum KRA Christophorus Aditiyas Suryo Admojonegoro, Agung Susilo, ada empat orang di pihaknya yang terluka.

"Iya. Dari satgas 4 orang luka bocor di kepala," kata Agung dikutip TribunSolo.com.

Di sisi lain, Ketua LDA, Gusti Kanjeng Ratu Wandansari atau yang akrab disapa Gusti Moeng mengaku diusir oleh kubu Sasonoputro.

Menurut Gusti Moeng, pihak Sasonoputro membawa sekitar 50 orang untuk mengusir Gusti Moeng sekeluarga.

"Mereka ingin mengusir kita," terang dia.

Bahkan, cucu Sri Susuhunan Pakubuwono XIII, BRM Suryo Mulyo mengaku ditodong senjata api. Suryo mengatakan, orang yang menodongnya dengan senpi itu menyebut dirinya sebagai anggota Polri.

"Saya diginiin (mengisyaratkan tangan seperti ditodongi senjata api) 'Isoh meneng ra mas?' Ditodong didorong. 'Ojo peh aku nganggo klambi biasa terus kowe nyepelekke aparat'," tuturnya mengikuti perkataan oknum tersebut.

Cucu PB XIII lain, BRM Yudhistira Rachmat Saputro, juga mengaku dipukul punggungnya. Lalu GRAy Devi Lelyana Dewi dipukul tangannya memakai bambu.

Beberapa orang memaksa merangsek masuk, namun barisan LDA berusaha mempertahankan area dalam keraton.

(***)