Rusia Dituduh Melakukan Kejahatan Perang dengan Meruntuhkan Teater Ukraina
"Bahkan tanpa akses fisik ke lokasi tragedi, penyelidikan Ukraina dan internasional memiliki cukup alasan untuk melakukan penyelidikan," tulis pusat Stratcom dalam utas Twitter.
Di seluruh kota Mariupol, para pekerja Rusia merobohkan bangunan yang dibom dengan kecepatan setidaknya satu hari, mengangkut mayat-mayat yang hancur dengan puing-puing, kantor berita Associated Press melaporkan pada hari Jumat.
Konvoi militer Rusia bergemuruh di jalan lebar dari apa yang dengan cepat menjadi kota garnisun, dan tentara, pembangun, administrator, dan dokter Rusia menggantikan puluhan ribu orang Ukraina yang telah meninggal atau pergi.
Banyak nama jalan Ukraina di kota itu kembali ke nama Soviet, dengan Avenue of Peace yang memotong Mariupol untuk diberi label Lenin Avenue. Bahkan tanda besar yang mengumumkan nama kota di pintu masuknya telah di-Russified, dicat ulang dengan merah, putih dan biru dari bendera Rusia dan ejaan Rusia.
Delapan bulan setelah Mariupol jatuh ke tangan Rusia, Rusia membasmi semua sisa-sisa Ukraina dari Mariupol bersama dengan bukti kejahatan perang yang terkubur di gedung-gedungnya, demikian ungkap AP.
(***)