5 Jenderal Panglima TNI yang Pernah Meraih Gelar Bintang Mahaputra
RIAU24.COM - Bintang Mahaputera merupakan salah satu tanda kehormatan yang diberikan oleh Presiden.
Penghargaan tertinggi kedua setelah Tanda Kehormatan Bintang Republik Indonesia ini diberikan kepada seseorang, kesatuan, institusi pemerintah, atau organisasi atas darmabakti dan kesetiaan yang luar biasa terhadap bangsa dan negara.
Di antara pemerimanya adalah para jenderal TNI. Berikut jenderal yang pernah menerima tanda kehormatan Bintang Mahaputera.
1. Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo
Gatot Nurmantyo lahir di Tegal, Jawa Tengah pada 13 Maret 1960. Nama Gatot yang disematkan oleh ayahnya terinspirasi dari pahlawan kemerdekaan RI, Jenderal Gatot Subroto.
Pada masa kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Gatot Nurmantyo diangkat menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Darat.
Kemudian di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo, ia dilantik menjadi Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI), menggantikan Jenderal TNI Moeldoko.
Presiden Joko Widodo memberikan penghargaan Bintang Mahaputera Adipradana kepada Gatot Nurmantyo di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu (11/11/2020) silam. Bintang Mahaputera ini diberikan atas jasa Gatot dalam kariernya di bidang militer.
2. Jenderal TNI (Purn) Endriartono Sutarto
Endriartono Sutarto merupakan mantan Panglima TNI yang menjabat dari 7 Juni 2002 hingga 13 Februari 2006.
Sebelum menjadi Panglima TNI, alumni AKABRI tahun 1971 ini pernah menjabat beragam posisi penting di TNI Angkatan Darat, di antaranya sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (2000-2002).
Pria kelahiran Purworejo, Jawa Tengah pada 29 April 1947 ini mendapat Bintang Mahaputera Adipradana pada Agustus 2005 berdasarkan Keppres No. 056/TK/TH. 2005, Tanggal 9 Agustus 2005.
3. Marsekal TNI (Purn) Djoko Suyanto
Djoko Suyanto ditunjuk sebagai Panglima TNI dan menjabat sejak 13 Februari 2006 sampai 28 Desember 2007. Ia merupakan perwira TNI dari Angkatan Udara.
Selain pernah menjabat sebagai Panglima TNI, Djoko Suyanto juga diangkat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Indonesia pada Oktober 2009.
Ia merupakan orang kedua dari TNI Angkatan Udara, setelah Laksamana Suryadi Suryadarma, yang menjadi Panglima TNI dalam sejarah militer Indonesia.
4. Jenderal TNI (Purn) Moeldoko
Moeldoko lahir di Kediri, Jawa Timur, pada 8 Juli 1957. Dia menjadi Panglima TNI sejak 30 Agustus 2013–8 Juli 2015.
Usai pengabdiannya di militer rampung, Moeldoko ditunjuk menjadi Kepala Staf Kepresidenan pada masa Presiden Joko Widodo, terhitung sejak tahun 2018 hingga kini.
Moeldoko dianugerahi Bintang Mahaputera Adipradana pada Agustus 2015 berdasarkan Keppres No.83/TK/Tahun 2015 Tanggal 7 Agustus 2015.
5. Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso
Djoko Santoso lahir di Surakarta, Jawa Tengah, 8 September 1952. Ia meninggal di Jakarta, 10 Mei 2020 pada umur 67 tahun.
Puncak karier Djoko Santoso adalah ketika ia menjabat Panglima TNI pada 2007-2010. Sebelum itu, Djoko adalah Kepala Staf TNI Angkatan Darat pada 2005–2007.
Djoko Santoso mendapat penghargaan Bintang Mahaputera Adipradana pada Oktober 2011, berdasarkan Keppres No.91/TK/TH.2011, Tanggal 2 Oktober 2011.
(***)