Atas Perintah Dandim, Kasdim Beserta Jajaran, BPBD dan PUPR Tinjau Tanah Longsor di Desa Simpang Ayam
RIAU24.COM -BENGKALIS - Terjadinya tanah longsor yang diperkirakan hampir ribuan hektar tepatnya di Desa Simpang Ayam, Kecamatan Bengkalis, Kabupaten Bengkalis pada Minggu 11 Desember 2022 kemarin.
Hal tersebut membuat Komandan Kodim 0303/ Bengkalis Letkol Inf Endik Yunia Hermanto diwakili Kepala Staf Kodim Mayor Arh Sudiyono langsung turun kelokasi tanah longsor untuk melihat dari dekat.
Peninjauan tersebut, Kasdim didampingi Danramil 01/Bengkalis Kapten CPL Farimus Hendriko serta para Babinsa, pihak BPBD Bengkalis dan PUPR, Senin 12 Desember 2022.
Diduga, penyebab longsornya tanah tersebut diakibatkan tingginya curah hujan dan tidak berjalannya kanal kanal perusahaan yang kelola PT Meskom Agro Sarimas (MAS).
Dari pantauan dilapangan, kedatangan Kasdim bersama personelnya lansung disambutkepala Desa Simpang Ayam Mujiono beserta jajarannya dan masyarakat Desa Simpang Ayam.
Mayor Arh Sudiyono mengungkapkan bahwa setelah mendapat perintah dari Komandan Kodim 0303 Bengkalis agar untuk melaksanakan peninjauan lokasi longsornya tanah yang terjadi di Desa Simpang Ayam setelah kita lihat bersama sama bahwa kondisinya sangat serius ada sekitar 700 meter lebih dari garis pantai yang terkikis.
"Kami juga menyampaikan permohonan maaf atas ketidak hadirannya Dandim, dikarenakan ada kegiatan tidak bisa ditinggalkan, namun ia tetap prihatin dengan kejadian tersebut, sehingga memerintahkan semua prajurit untuk siaga di pos yang sudah disediakan dan segera laporkan apa bila darurat,"ungkap Kasdim Mayor Arh Sudiyono.
Diutarakan Sudiyono, dengan terjadinya tanah lonsor ini, tentunya menjadi perhatian kita semua, karena itulah kami (TNI red,) bersama unsur pemerintah daerah sama sama untuk melaksanakan peninjauan, sehingga dapat menentukan langkah langkah apa yang akan kita ambil dan ini adalah kewenangan salah satunya pembuatan pemecah gelombang.
"Memang ini sangat memprihatinkan, kemarin saya juga ada meninjau ke Desa Muntai dan kondisinya hampir sama, mungkin disepanjang garis pantai utara pulau Bengkalis ini, kondisinya memang rawan terhadap kondisi abrasi atau longsor ini, dikarena postur tanah gambut,"ujarnya.
Sementara, pihak BPBD Bengkalis melalui Kepala Bidang Kedaruratan Suratman mengatakan dalam upaya kita dari pemerintah Kabupaten Bengkalis khususnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dengan keadaan begini setiap tahunnya, tentunya kita akan tetap melaksanakan upaya pengusulan pengusulan sesuai dengan jenjang kewenangannya.
Kemudian terkait abrasi atau tanah longsor ini, kita juga sudah mengusulkan kepemerintah pusat untuk pemecah gelombang yang disampaikan langsung pihak PUPR. Tetapi sesuai SK kami tanggap darurat, untuk banjir dengan longsor ini mungkin akan kita usulkan melalui dana DSP.
"Untuk langkah antisipasi ini jelas akan kita upayakan, agar masyarakat setempat jangan dekat dekat dulu, tetapi kalau untuk pembangunan itu pihak PU yang memiliki kewenangannya. Dan pihak perusahaan juga akan kita ajak bersama sama,"ungkapnya.
"Nanti kita akan memanggil pihak perusahaan, duduk bersama untuk menyelesaikan permasalahan kondisi saat ini,"sambungnya.
Disela sela peninjauan tanah longsor, Kasdim beserta jajaran menyalurkan bantuan berupa sembako terhadap korban banjir di Desa Simpang Ayam.
Kemudian menyiapkan posko kesehatan dimana jika ada warga yang terkena penyakit agar secepatnya mendapatkan perawatan medis.