Mantan Penulis Pidato Kepresidenan Kremlin Ungkap 3 Lokasi Pelarian Putin Jika Rusia Kalah dari Ukraina
RIAU24.COM - Mantan penulis pidato Kepresidenan Kremlin, Abbas Gallyamov mengungkapkan tiga lokasi pelarian Presiden Rusia Vladimir Putin jika Moskow kalah perang di Ukraina.
Gallyamov mengatakan salah satu sumber orang dalam Kremli membeberkan rencana cadangan jika Rusia kalah perang di Ukraina.
Salah satu rencana itu adalah menyiapkan opsi lokasi pelarian bagi Putin jika Rusia mengalami kekalahan di Ukraina. Lokasi-lokasi itu antara lain, Argentina, Venezuela, atau China.
Namun, China disebut-sebut menjadi opsi yang paling kuat sebagai tujuan pelarian Putin.
"Saya biasanya tidak membeberkan cerita dari orang dalam. Tapi hari ini saya membuat pengecualian," tulis Gallyamov dalam kanal Telegramnya seperti dikutip CNNIndonesia dari Newsweek.
Pertama, saya amat percaya sumbernya. Kedua, informasinya sangat menarik," kata Gallyamov lagi.
Gallyamov kemudian mengungkapkan misi cadangan untuk pelarian Putin dinamakan proyek Bahtera Nuh.
"Seperti namanya (Bahtera Nuh), ini tentang mencari daratan baru di mana Anda bisa pergi jika terjadi sesuatu yang tak lagi aman di negeri Anda," ungkap Gallyamov.
"Para kroninya tidak akan mengesampingkan kemungkinan ia (Putin) bakal kalah perang, kehilangan kekuasaan dan akan secara mendesak mengevakuasi ke suatu tempat."
Gallyamov yang kini tinggal di Israel sejak 2018 mengatakan bahwa skenario cadangan pelarian Putin disusun secara seksama oleh mantan petinggi perusahaan energi Rusia Rosneft, Yury Kurilin.
Salah satu lokasi yang sejauh ini disiapkan Kurilin, aku Gallymov, adalah di Venezuela.
"Pada tengah tahun dia (Kurilin) secara resmi mundur dari (Rosneft) dan sekarang mengandikan dirinya untuk misi Bahtera Nuh. Dia juga punya paspor Amerika Serikat dan memiliki koneksi bagus," kata Gallyamov.
"Dia lulusan dari Hayward University di California (dan) pernah bekerja di BP, termasuk dalam jabatan tinggi yaitu posisi direktur," tulisnya lagi.