Sejak 2009, Program Aborsi Paksa yang Dijalankan Tentara Nigeria Telah Menghentikan 10.000 Kehamilan
Kampanye tersebut mencakup intimidasi dan kekerasan fisik terhadap perempuan yang ditahan oleh militer selama berhari-hari atau berminggu-minggu.
Wanita yang melawan "dipukuli, dicambuk, ditodong dengan senjata atau dibius agar patuh. Yang lain diikat atau ditembaki, saat obat aborsi dimasukkan ke dalamnya," kata laporan itu mengutip seorang penjaga dan petugas kesehatan.
Sesuai laporan, inti dari program ini adalah gagasan bahwa keturunan pemberontak ditakdirkan oleh darah di pembuluh darah mereka untuk suatu hari mengangkat senjata melawan pemerintah dan masyarakat Nigeria.
Dugaan program aborsi diyakini telah dilakukan setidaknya sejak 2013, dan prosedur dilakukan setidaknya hingga November tahun lalu.
Menurut pernyataan saksi mata dan catatan yang diperiksa oleh Reuters, prosedur tersebut telah dilakukan di setidaknya lima fasilitas militer dan lima rumah sakit sipil di daerah tersebut. Maiduguri, kota terbesar di timur laut Nigeria dan pusat perjuangan pemerintah melawan radikal Islam, diduga menjadi tempat terjadinya banyak aborsi ini.
Mengutip sumber, laporan tersebut mengklaim bahwa program tersebut bersifat rahasia dan terkadang dirahasiakan dari rekan kerja di rumah sakit yang sama.