RIAU24.COM - Saat kita melakukan banyak tugas, kita akan membagi perhatian kita di antara beberapa tugas sekaligus.

Saat berpindah dari satu tugas ke tugas lainnya, orang sulit berkonsentrasi. Karena itu, tubuh kita membutuhkan lebih banyak pemanasan mental untuk melanjutkan tugas yang tertunda.

Multitasking saat menggunakan perangkat atau platform digital adalah norma hari ini.

Hal-hal seperti menghentikan percakapan untuk menjawab panggilan dianggap normal bagi kebanyakan orang.

Ini seperti bergabung dalam rapat dan mengerjakan tab lain secara bersamaan atau mengirim email ke seseorang.

Multitasking dapat membantu sebagian orang menyelesaikan pekerjaannya.

Namun, hal ini tentu saja tidak selalu sehat dan bisa berujung pada putusnya hubungan dengan orang lain.

Berhenti dari kebiasaan ini memang tidak mudah, tetapi satu hal yang dapat Anda lakukan untuk menghindari efek negatif multitasking adalah memilih satu tugas dalam satu waktu.

Ini akan sangat sulit karena kita selalu memiliki lebih dari satu tugas yang biasanya perlu dilakukan pada waktu yang sama setiap harinya.

Kami terbiasa melakukan tugas selama panggilan telepon atau menulis esai sambil memeriksa pesan masuk.

Namun, kegiatan ini hanya akan membagi perhatian kita, dan sulit untuk memfokuskan semua perhatian pada dua tugas sekaligus.

Meskipun mungkin sulit pada awalnya, jika kita mengembangkan kebiasaan melakukan satu tugas pada satu waktu, kita akan merasa lega dan bebas memikirkan tugas itu saja.

Tidak hanya kemampuan menyelesaikan tugas dengan cepat, menghentikan kebiasaan multitasking juga memungkinkan seseorang untuk segera mulai beralih ke tugas lain yang perlu diselesaikan.

Kebiasaan multitasking ini tidak mungkin dihentikan. Namun, dengan menerapkan hal-hal sederhana seperti sebelumnya, hal ini dapat menimbulkan perubahan kecil.