Jelang Perayaan Natal Soal Bapokting, Pemkab Bengkalis Gelar Rapat Inflasi Daerah
RIAU24.COM -BENGKALIS - Bupati Bengkalis Kasmarni meminta Tim Pengendalian Inflasi Daerah untuk terus mengedukasi serta melakukan pendekatan persuasif kepada para distributor, pedagang, dan pelaku usaha, agar tidak memanfaatkan moment perayaan hari besar keagamaan nasional untuk menaikkan harga melebihi batas kewajaran.
Bupati minta hasil pemantauan serta pengawasan yang telah dilakukan dilaporkan kepadanya, untuk dijadikan dasar menyusun rumusan kebijakan dalam pengambilan keputusan, terkait penanganan inflasi dan menjamin ketersediaan serta kestabilan harga bahan pokok penting di Kabupaten Bengkalis menjelang perayaan hari besar keagamaan nasional, khusunya Natal 2022 dan Tahun Baru 2023.
Bupati menyampaikan itu melalui Sekda H. Bustami HY dalam Rapat Koordinasi High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) yang digelar oleh Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah, Rabu, 7 Desember 2022.
Bupati yang juga Ketua TPID menegaskan kepada seluruh unsur TPID untuk senantiasa memperhatikan arahan Menteri Perdagangan Republik Indonesia yang disampaikan pada Rakornas beberapa waktu lalu.
"Yang tak kalah pentingnya, mohon berikan informasi penting terkait stok, pasokan dan distribusi bapokting kepada kami, melalui Disdagprin maupun TPID, sehingga sekecil apapun permasalahan dan kendala yang ditemukan di lapangan nantinya dapat kita carikan solusi secara cepat, tepat dan bersama-sama," ungkapnya.
Dia berharap dukungan dan kerjasama semua pihak, terutama asosiasi pelaku usaha, asosiasi pedagang, dan distributor bapokting, untuk bersama-sama menjamin ketersediaan dan kestabilan harga bahan kebutuhan pokok masyarakat dan barang penting lainnya menjelang perayaan hari besar keagamaan nasional, Natal 2022 dan Tahun Baru 2023.
"Menjaga harga bapokting agar tetap berada pada tingkat yang wajar serta tidak melakukan penimbunan maupun melakukan spekulasi. Antisipasi pasokan baik dari sisi jumlah maupun ketepatan waktu pendistribusian barang ke gudang dan pasar,"ujarnya.
Sementara, Kepala Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah Khairi Fahrizal mengatakan, review roadmap pengedalian inflasi 2022-2024. Dalam roadmap salah satunya disusun konsep khas Kabupaten Bengkalis yang dinamai Emansifasi (Emak-Emak Antisipasi Inflasi Terintegrasi).
Khairi menjelaskan, selain program kendali inflasi pada umumnya. Emanasifasi merupakan optimalisasi dan integrasi program-program berbasis perempuan seperti dasawisma yang sejalan dengan 8 program Bupati salah satunya perempuan berdaya.
"Jadi Kelompok Wanita Tani (KWT) dan Bumdes dikelola berbasis IT supaya menjalankan program berorientasi mengendalikan inflasi. Diharapkan Emansifasi menjadi ciri khas Bengkalis dalam hal mengendalikan inflasi. Karena target kita akuntable dan bisa masuk kedalam nominasi TPID Award dalam beberapa tahun kedepan,"pungkas Khairi.