RIAU24.COM -BENGKALIS - Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Bengkalis menggelar tabligh akbar sempena Menyongsong peringatan HUT ke-51 KOPRI dan HUT ke-23 DWP Kabupaten Bengkalis dimasjid At-Raudhah Selat Baru Kecamatan Bantan.

Plt. Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Bengkalis Toharuddin didampingi Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi, Pembangunan dan Keuangan Johansyah Syafri serta masyarakat sekitar mendengarkan Tausiyah dengan tema "Bagaimana Mencinta Rumah Tangga yang Baldatun Taliban " oleh Al-Mukarrom Ustadz H. Marhalim.

"Sebagai anggota KORPRI dan DWP, dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi kita selaku aparatur pemerintah dan pelayan masyarakat, mari teladani  Rasulullah, karena beliau adalah idola sekaligus panutan kita. teladani konsep kehidupan yang telah dibawa oleh Rasulullah, agar kita dapat mentransformasikan diri kearah yang lebih bermakna, lebih baik dan lebih bermanfaat, lebih bertaqwa dan lebih berakhlakul karimah baik bagi diri sendiri, keluarga maupun masyarakat,"ungkap Toharudin.

Dimana Kabupaten Bengkalis merupakan Kabupaten yang banyak menoreh prestasi dan ikut serta sebagai penyumbang dan pendorong pertumbuhan ekonomi serta pembangunan di Provinsi Riau ini.

Namun, ungkapnya, perlu ditegaskan, segala prestasi serta pertumbuhan daerah ini, merupakan hasil kerja keras, kerja cerdas serta kerja berkualitas semua elemen masyarakat, termasuk KORPRI dan DWP Kabupaten Bengkalis.

Toharuddin dalam kesempatan tersebut juga menghimbau kepada anggota KORPRI maupun DWP Kabupaten Bengkalis untuk terus mengoptimalkan perannya masing-masing dalam membangun bangsa, negara serta daerah ini,"ungkapnya.

"Berikan yang terbaik kepada masyarakat, agar diri kita bermanfaat bagi orang banyak. karena rasulullah berkata “Sebaik-baik manusia adalah orang yang dapat memberi manfaat kepada manusia lainnya.”sambungnya.

"Sudah saatnya kita membangun Kabupaten Bengkalis ini dengan meninggikan kebersamaan, kecerdasan, kebajikan, kreativitas, dan kerja berkualitas, sehingga pertumbuhan fisik, sosial budaya, agama, ekonomi, dan lingkungan, berjalanan paralel dengan pelestarian dan keseimbangan sistem kehidupan masyarakat, pungkasnya.