Tim SAR Mencari di Empat Sektor, 151 Korban Gempa Cianjur Masih Hilang
Suharyanto menjelaskan, korban gempa yang teridentifikasi selama ini memang anak-anak.
Pasalnya, kata dia, gempa berkekuatan 5,6 magnitudo itu bertepatan dengan kepulangan anak-anak usai membaca Alquran.
“Namun nyatanya kejadian pukul 13.21 WIB ini berbarengan dengan banyaknya anak-anak yang sedang belajar mengaji. Jadi, mereka pulang membawa Al-Qur'an, jadi sebagian yang teridentifikasi memang anak-anak,” jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Dalam Negeri (Mendagry) Tito Karnavyan Tito Karnavyan menambahkan, Chanjur dan jajarannya akan segera menyusun daftar korban.
“Data dikumpulkan mulai dari almarhum, nama, alamat. Kalau kemarin kita tahu ada yang meninggal, maka kita harus menguburnya dulu,” kata Tito.
Pengumpulan data nama dan alamat korban gempa di Chanjur akan mengungkap jumlah korban gempa yang dominan, baik anak-anak maupun orang dewasa.