RIAU24.COM - Presiden Indonesia Joko Widodo telah mengumumkan kompensasi kepada para korban dan keluarga mereka setelah gempa bumi yang menewaskan 162 orang di provinsi terpadat di negara itu.

Dia mengunjungi pusat gempa, kota Cianjur di provinsi Jawa Barat.

Tim penyelamat telah diperintahkan untuk memprioritaskan menyelamatkan orang-orang yang terperangkap di bawah reruntuhan dan untuk segera mengakses area yang tertutup tanah longsor.

"Instruksi saya prioritaskan evakuasi korban yang masih tertimbun reruntuhan," kata Presiden saat berkunjung ke lokasi bencana.

Dia juga mengatakan bahwa untuk melindungi dari bencana alam di masa depan, rekonstruksi harus mencakup perumahan yang rawan gempa.

Banyak korban jiwa akibat orang-orang yang terjebak di bawah bangunan yang runtuh, kata para pejabat.

Sementara Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebutkan jumlah korban tewas 162 orang, jumlah korban dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) saat ini mencapai 103, dengan 31 hilang. 

Pihak berwenang beroperasi "dengan asumsi bahwa jumlah korban luka dan kematian akan meningkat seiring waktu", kata gubernur. Tercatat, setidaknya satu desa masih tertimbun tanah longsor yang dipicu oleh gempa tersebut.

"Tantangannya adalah daerah yang terkena dampak tersebar ... Selain itu, jalan di desa-desa ini rusak," Henri Alfiandi, Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas), mengatakan pada konferensi pers.

Menurut petugas, sebagian besar yang meninggal adalah anak-anak karena pada pukul 13.00 mereka masih sekolah.

Upaya penyelamatan terhambat oleh pemadaman listrik di beberapa daerah dan lebih dari 100 gempa susulan.

Gempa bumi, yang melanda pada kedalaman hanya 10 km, merusak setidaknya 2.200 rumah dan membuat lebih dari 5.000 orang mengungsi, kata BNPB.

Longsor memperburuk keadaan di kota Cianjur. 

Rekaman drone dari media lokal menunjukkan daerah pegunungan di wilayah tersebut dilanda tanah longsor yang dipicu oleh gempa tersebut. 

 

***