Mengenal Awal Mula Adanya Alat Musik Tradisional Angklung
RIAU24.COM - Masyarakat Indonesia memiliki sejumlah alat musik tradisional. Salah satunya adalah Angklung yang masih bertahan hingga saat ini.
Angklung diketahui berasal dari Jawa Barat, dikutip Angklung terbuat dari tabung bambu. Bambu akan mengeluarkan suara saat digoyang satu per satu.
Mereka bertabrakan satu sama lain, menciptakan suara bambu khusus.
Angklung juga telah didaftarkan oleh UNESCO sebagai Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity sejak November 2010.
Dikombinasikan dengan lagu modern, musisi lokal Jawa Barat Manshur Angklung dikenal sebagai pemain angklung yang bisa memainkan berbagai genre musik.
Kecintaan terhadap alat musik tradisional lahir pada masa remaja.
Saat bersekolah di SMKN 10 Bandung, ia mengambil jurusan seni musik Sudan. Ia juga melanjutkan pendidikan musiknya di Institut Seni Budaya Indonesia di Bandung, jurusan musik, spesialisasi musik angklung dan bambu.
Melalui alat musik angklung, ia menunjukkan kreativitasnya untuk menjaga angklung tetap hidup melalui Electronic Dance Music (EDM).
Zaman dahulu, Angklung merupakan alat musik yang selalu digunakan di Jawa Barat, sudah ada sejak zaman kerajaan Sunda.
Menurut catatan dari orang Eropa yang melakukan perjalanan ke Tanah Sunda pada abad ke-19 mengatakan bahwa di daerah ini sering terlihat “permainan” angklung oleh orang-orang setempat.
Angklung lebih populer di tanah Sunda, namun alat musik ini juga dikenal hingga di daerah-daerah di Pulau Jawa.
Menurut sejarah, Angklung telah dimainkan sejak abad ke-7.
Selain itu Angklung juga dimaknai sebagai pemacu semangat dalam peperangan, sebagaimana yang diceritakan dalam Kidung Sunda.
Jaap Kunst dalam bukunya Music in Java menjelaskan bahwa, selain di Jawa Barat, Angklung juga bisa ditemui di daerah Sumatra Selatan dan Kalimantan.