RIAU24.COM - Sering melakukan penerbangan malam yang panjang? Apa yang Anda lebih suka makan untuk begadang atau tidur sepanjang malam? Pertanyaan ini sering ditanyakan oleh penumpang yang memilih penerbangan malam.

Sebagai tanggapan, pramugari menyatakan bahwa penumpang lapar selama penerbangan karena pramugari tidak membangunkan penumpang untuk makan malam.

Jadi jika Anda tidur, Anda akan tidur dengan perut kosong. Tapi di sisi lain, jika Anda menunggu sedikit lebih lama untuk tidur, Anda akan tidur dengan perut kenyang.

Meskipun makanan di pesawat terkadang tampak tidak menggugah selera, konsekuensi dari melewatkan makan malam bisa memiliki efek samping yang lebih serius daripada puasa.

Contoh: rasa lapar yang hebat di pagi hari, kurang tidur di malam hari, saat bangun tidur, kondisi mental Anda kurang fokus, menyebabkan asam lambung dan masih banyak lagi yang Anda ketahui.

Penumpang itu bercerita tentang ibunya, yang kelaparan dalam penerbangan internasional ke Amerika Serikat. Kisahnya diposting di Reddit, forum populer untuk pramugari.

"Saat itu waktu makan siang dan kami berdua sedang tidur pada saat itu dan kami berhasil dan dia harus memanggil pramugari untuk menemui kami." dia berkata.

"Apakah kamu tidak akan menunggu kami?" Dia mengeluh ketika pramugari tiba.

Pramugari dengan cepat menjelaskan keluhan kepada penumpang.

Jika penumpang tidak bangun, dan meja di bawah ini belum siap, maka pramugari akan memutuskan bahwa penumpang tidak ingin diganggu dalam tidurnya.

Pramugari yang identitasnya belum dirilis itu juga menambahkan jika berada di first class, salah satu pramugari akan bertanya kepada penumpang apakah ingin dibangunkan jika tertidur saat makanan datang atau tidak.