RIAU24.COM - Menjelang pertemuan tatap mukanya dengan Presiden Xi Jinping, Presiden AS Joe Biden bertemu dengan para pemimpin Jepang dan Korea Selatan pada hari Minggu untuk membahas pengelolaan postur tegas China di Pasifik.

Mereka juga membahas bagaimana menanggapi program nuklir dan rudal balistik Korea Utara yang mengancam.

Sebelum mereka bertiga duduk bersama di KTT Asia Timur di Kamboja, Biden melakukan pertemuan terpisah dengan para pemimpin Fumio Kishida dari Jepang dan Yoon Suk Yeol dari Korea Selatan.

Biden memulai dengan menyatakan simpati atas lonjakan kerumunan yang terjadi selama perayaan Halloween di Seoul dan menewaskan lebih dari 150 orang, menyatakan bahwa Amerika Serikat telah berduka bersama Korea Selatan.

"Kami menghadapi tantangan nyata, tetapi negara kami lebih selaras dari sebelumnya," kata Biden.

Yoon dan Kishida berbicara tentang agresi berkelanjutan Korea Utara, termasuk peluncuran banyak rudal dalam beberapa pekan terakhir.

Peluncuran rudal balistik antarbenua, yang terjadi sepuluh hari lalu dan menyebabkan peringatan evakuasi di Jepang utara, datang ketika sekutu mengeluarkan ancaman mengerikan bahwa negara yang terisolasi itu akan melakukan uji coba nuklir ketujuhnya dalam beberapa minggu mendatang.

Biden ingin memanfaatkan diskusi itu untuk meningkatkan respons terkoordinasi ketiga negara terhadap ancaman yang ditimbulkan oleh Korea Utara, demikian menurut penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan.

(***)