RIAU24.COM - Menteri luar negeri Inggris memanggil diplomat top Iran di London pada hari Jumat untuk memprotes dugaan ancaman terhadap jurnalis di Inggris. Kementerian Luar Negeri mengatakan bahwa dalam beberapa tahun terakhir Polisi Metropolitan London telah "menghubungi sejumlah jurnalis yang berbasis di Inggris, setelah menerima informasi yang kredibel tentang ancaman terhadap nyawa mereka."

Tindakan itu terjadi pada saat pegulat Melika Balali, 22, seorang wanita kelahiran Iran yang sekarang tinggal di Skotlandia, diberikan perlindungan polisi menyusul klaim bahwa dia juga telah menerima ancaman dari rezim Teheran.

"Saya telah memanggil kuasa usaha Iran hari ini setelah jurnalis yang bekerja di Inggris menjadi sasaran ancaman langsung terhadap kehidupan dari Iran," cuit Menteri Luar Negeri James Cleverly.

"Kami tidak mentolerir ancaman dan intimidasi dari negara asing terhadap individu yang tinggal di Inggris," katanya.

Penyiar saluran independen berbahasa Farsi mengatakan pada hari Senin bahwa dua jurnalis Inggris-Iran yang berbasis di Inggris telah menerima ancaman pembunuhan "serius" dari pasukan keamanan Iran.

zxc2

Keduanya diduga menerima "ancaman pembunuhan dari Korps Pengawal Revolusi Islam," menurut Volant Media yang berbasis di London, yang disiarkan untuk TV Internasional Iran.

Stasiun tersebut telah melaporkan demonstrasi anti-rezim di Iran sejak Mahsa Amini, yang terbunuh pada pertengahan September karena diduga melanggar aturan berpakaian yang ketat untuk wanita, dituduh melakukannya.

Menurut Volant Media, jurnalis lain juga telah disiagakan akan ancaman dari Kepolisian Metropolitan London. 

 

***