Presiden Prancis Emmanuel Macron bertemu dengan aktivis perempuan Iran di Paris
Banyak orang juga berbondong-bondong ke jalan-jalan Paris untuk mendukung aksi unjuk rasa Iran, menuntut pemerintahan Macron memutuskan hubungannya dengan Teheran. Beberapa dengan keras menentang pilihan Macron untuk bertemu dengan Presiden Iran Ebrahim Raisi untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015. Banyak orang mengkritik penggunaan gas air mata oleh polisi Paris terhadap para demonstran yang berbaris ke kedutaan Iran untuk menunjukkan dukungan mereka terhadap perempuan di Iran.
Kementerian luar negeri Iran menanggapi pernyataan Macron sebagai cara untuk mendorong orang-orang yang melakukan kekerasan dan pelanggar hukum.
Baca juga: Trump Berencana Berhentikan 15.000 Personel Militer Transgender Pada Hari Pertama Setelah Menjabat
***